Liputan6.com, Jakarta - Tahun lalu Honda mengungkapkan teaser yang menggambar Hornet Concept. Pabrikan merilis model itu untuk menghidupkan kembali streetfighter telanjang kelas menengah yang populer.
Unit purwarupanya saat itu masih berupa hasil pahatan dan dikerjakan secara detail oleh komputer. Bahasa yang dituangkan dalam karya seni itu hanya tentang sepeda motor "ultramodern" dengan "performa mesin yang menggembirakan."
Baca Juga
Rumor mengenai mesin 750 cc baru dari Honda memang telah beredar cukup lama. Meskipun perusahaan sudah memiliki mesin kembar paralel 745 cc yang saat ini menggerakkan NC750X, Forza 750, dan X-ADV. Unit serbabaru ini juga bukan diambil dari mesin Africa Twin yang dikerjakan ulang dengan membuatnya lebih kecil.
Advertisement
Sebagai gantinya, pabrikan mengembangkan mesin unicam paralel-twin short-stroke sambil meminjam beberapa elemen dari jajaran sepeda motor trail, dan mengerjakannya kembali untuk platform ini.
Arsitektur Unicam SOHC (dipinjam dari model CRF), memungkinkan mesin ini memiliki dimensi ringkas buat membantu mengurangi bobot serta memungkinkan rasio kompresi yang lebih tinggi.
Sebagai perbandingan, mesin paralel 745 cc yang ada sekarang hanya menghasilkan sekitar 58 hp pada 6.750 rpm dan torsi 69 Nm pada 4.750 rpm. Perbedaan kapasitas memang cuma 10 cc, tapi tenaga yang ditoreh memiliki selisih yang signifikan.
Pengembangan Hornet dipimpin oleh Fuyuki Hosokawa, Manager Project Honda yang juga ikut andil dalam pembangunan CBR1000RR-R Fireblade. Dalam sebuah pernyataan, Fuyuki mengatakan kalau Hornet selalu menjadi motor yang sangat spesial bagi Honda. Performanya menarik dan diimbangi dengan penanganan yang lincah dan gesit.
Fuyuki Hosokawa mengklaim urutan pembakaran yang tidak merata memungkinkan untuk memiliki penyebaran torsi yang luas di seluruh rentang putaran, sambil memberikan dorongan top-end.
Dia juga mengatakan kalau mesin moge Honda ini tetap nyaman dikendarai pada kecepatan kota, terutama dalam kondisi lalu lintas yang padat.
“Sebelum memulai proyek ini, kami berpikir panjang dan keras tentang performa seperti apa yang ingin kami berikan kepada rider. Kami tahu bahwa sangat penting untuk menjaga agar tenaga klasik Hornet tetap bertahan tapi dengan konstruksi modern. Kami ingin mesin ini memiliki torsi yang sangat kuat dan sensasi 'berdenyut' pada kecepatan rendah hingga pertengahan rpm. Tujuan kami selalu untuk mencocokkan ini dengan penanganan yang paling ringan dan gesit, untuk membuat setiap perjalanan bahkan di dalam kota semenarik mungkin,” katanya.
“Untuk mendapatkan performa dan penanganan ringan yang kami inginkan, harus mengembangkan mesin silinder kembar langkah pendek yang serbabaru, dengan poros engkol 270 derajat. Ini tidak hanya menghasilkan kecepatan tinggi, tetapi juga torsi rendah yang sporty. Ideal untuk dikendarai di lingkungan perkotaan dan keluar dari tikungan di jalan terbuka,” tambahnya.
Pesaing
Dengan output puncak yang dihasilkan mesin baru, itu berarti dirinya bisa berhadapan langsung dengan Aprilia Tuono 660 dan CB650R milik Honda sendiri.
Dengan motor ini, Honda bertujuan untuk masuk ke pasar streetfighter telanjang kelas menengah internasional, yang sebagian besar telah didominasi Yamaha MT-07 dan Suzuki SV650.
Mesin ini diharapkan terpasang juga di Honda Transalp mendatang. Tetapi ada kemungkinan disetel ulang agar sesuai dengan karakteristik motor tualang.
Berhubung EICMA berlangsung dalam beberapa bulan lagi, diharapkan Honda meluncurkan setidaknya satu dari dua penantang kelas menengah ini.
Sekadar informasi, mesin Unicam seperti kombinasi jenis DOHC dan SOHC. Cara kerjanya ada dua tonjolan kem yang bekerja mendorong klep masuk layaknya mesin DOHC. Sedangkan tonjolan kem lainnya menggerakan klep buang dengan bantuan rocker arm, hal yang sama dengan kinerja mesin SOHC.
Keuntungannya friksi lebih kecil seperti SOHC, namun dengan kemampuan layaknya mesin DOHC. Keunggulan lainnya adalah konstruksi kepala silinder yang lebih ringkas.
Sehingga menguntungkan Honda ketika mendesain sasis yang menginginkan bobot ringan dan juga kompak. Karena itulah teknologi Unicam biasanya diaplikasikan ke motor-motor trail atau enduro seperti CRF series yang harus punya power besar, tapi bobotnya harus dipangkas demi kelincahan bermanuver.
Sumber: Oto.com
Advertisement