Sukses

Biar Enggak Kecele, Begini Cara Bedakan Oli Asli dan Palsu

emalsuan produk oli atau pelumas untuk sepeda motor dan mobil, masih kerap terjadi di Indonesia

Liputan6.com, Jakarta - Pemalsuan produk pelumas atau oli mesin untuk sepeda motor dan mobil, masih kerap terjadi di Indonesia. Dibutuhkan perhatian khusus bagi pengguna kendaraan, untuk bisa membedakan agar tidak tertipu, dan merugikan diri sendiri.

Menjawab kerisauan konsumen berkaitan dengan maraknya oli palsu ini, Pertamina Lubricants punya jurus sendiri untuk mengamankan produknya dari pemalsuan.

Area Sales Supervisor Retail Region 3 PT Pertamina Lubricants, Dian Hardiana mengatakan, sebagian besar oli yang dipalsukan adalah jenis oli yang laris di pasaran. Contohnya, di Pertamina Lubricants, Oli Enduro untuk motor dan Oli Prima XP untuk mobil yang sering menjadi korban.

"Jadi kita punya triknya sendiri. Kita sarankan pada konsumen agar jangan tergiur dengan oli berharga murah. Jadi pastikan beli oli di bengkel yang memang sudah recommended," kata Dian saat diskusi bareng komunitas motor di Black Stone Garage, Jakarta beberapa waktu lalu.

Dian menambahkan konsumen juga harus jeli dengan tampilan oli. Biasanya oli palsu secara tampilan fisik lebih menarik dan bagus dari oli aslinya. Padahal secara kualitas belum tentu sebagus kemasannya.

Identifikasi juga bisa dilakukan konsumen dengan mengecek base number oli tersebut. Hal ini paling mudah untuk mengetahui oli atau pelumas tersebut benar asli buatan pabrik atau hasil pemalsuan.

"Paling gampang bisa dilihat pada base number-nya. Biasa ada di tutup botol atau leher botol. Base number itu kita produksi pakai laser, dia pasti simetris, berurutan dan rapi. Yang palsu biasanya bolong, nggak rata, dan enggak simetris," terangnya.

2 dari 2 halaman

QR Code

Selain itu, oli atau pelumas Pertamina Lubricants juga sudah dilengkapi dengan QR-Code yang dipasang pada bagian tertentu kemasan. Pengaplikasian QR-code ini tentu tak dapat dipalsukan.

"Kita juga ada QR-code pada kemasan olinya. Kalau di kita, biasanya nomor QR-Code-nya random. Beda kalau palsu, biasanya nomornya cenderung sama karena hasil printing," tutup Dian.