Sukses

Kemenperin Kejar Target Produksi 2 Juta Unit Sepeda Motor Listrik dari Presiden Jokowi

Pemerintah terus mendorong pertumbuhan industri kendaraan listrik di Indonesia

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah terus mendorong pertumbuhan industri kendaraan listrik di Indonesia. Salah satunya, melalui percepatan program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai untuk transportasi jalan, serta pencapaian target presiden dua juta unit sepeda motor listrik di Tanah Air.

Hal tersebut, tentu saja sejalan dengan tren dunia yang bergerak ke arah penggunaan kendaraan hemat energi dan ramah lingkungan.

"Kami terus melakukan pendalaman terkait dengan industri kendaraan electric vehicle, baik itu untuk kendaraan roda empat maupun roda dua," jelas Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita saat acara Focus Group Discussion (FGD) B20 Side Event - Ready to eMove di Jakarta, Rabu (5/10/2022).

"Khusus untuk roda dua, ada target dari Bapak Presiden dalam waktu yang sesingkat-singkatnya bisa segera memproduksi dua juta unit. Kami optimis jumlah tersebut bisa tercapai dalam waktu dekat," tambah Agus.

Dalam rangka meningkatkan populasi electric vehicle, pemerintah telah mengeluarkan berbagai regulasi, salah satunya Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2022 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) sebagai Kendaraan Dinas Operasional dan/atau Kendaraan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah.

Menperin optimistis target dua juta sepeda motor listrik di tanah air sangat realistis, mengingat animo dari para investor untuk membuka fasilitas produksi motor listrik cukup besar.

2 dari 2 halaman

35 Pabrikan

Saat ini sudah ada 35 pabrikan otomotif yang siap memproduksi sepeda motor listrik dengan kapasitas satu juta unit kendaraan per tahun dan ditargetkan meningkat hingga dua juta unit hingga tahun depan.

Dalam upaya mendukung ekosistem electric vehicle di tanah air, perlu kolaborasi yang baik dari setiap Kementerian/Lembaga, sebab masing-masing memiliki tugas berbeda dalam mendukung perkembangan kendaraan listrik nasional.

"Kami di Kementerian Perindustrian mendukung dari sisi supply dan memastikan bahwa produksi dari kendaraan listrik bisa cepat tumbuh. Sementara kementerian/lembaga yang lain menyiapkan infrastrukturnya. Ini harus terkoordinasi dengan baik agar semuanya bisa berjalan lancar," sebut Agus.