Sukses

Top 3: Skandal Mesin Hino dan Ratusan Ribu Data Pelanggan Toyota Berpotensi Bocor

Hino Motor kini sedang berurusan dengan skandal terkait dengan pemalsuan data mesin. Kabar terbaru seputar hal ini diulas dalam artikel "Diterpa Skandal Mesin, 4 Petinggi Hino Mengundurkan Diri".

Liputan6.com, Jakarta - Hino Motor kini sedang berurusan dengan skandal terkait dengan pemalsuan data mesin. Kabar terbaru seputar hal ini diulas dalam artikel "Diterpa Skandal Mesin, 4 Petinggi Hino Mengundurkan Diri".

Selain itu, dua berita menarik lainnya adalah "Jangan Sembarangan, Begini Cara Pilih Oli Mesin Motor Baru dan Lawas" dan "Ratusan Ribu Data Pelanggan Toyota Berpotensi Bocor". Berikut rangkumannya.

1. Diterpa Skandal Mesin, 4 Petinggi Hino Mengundurkan Diri

Unit truk dan bus Toyota Motor Corp, Hino Motor resmi mengumumkan pengunduran diri empat eksekutifnya, buntut dari masalah skandal pemalsuan data mesin. Demikian dilansir Reuters, Minggu (9/10/2022). Selain itu, perusahaan asal Jepang ini juga akan meminta para mantan petingginya tersebut untuk mengembalikan kompensasi yang diterimanya.

Adapun empat petinggi yang mengundurkan diri, adalah tiga eksekutif yang mengawasi produksi dan seorang pejabat senior yang bertanggung jawab atas pengembangan teknologi.

Baca selengkapnya di sini.

2. Jangan Sembarangan, Begini Cara Pilih Oli Mesin Motor Baru dan Lawas

Pelumas menjadi komponen yang sangat penting bagi kendaraan bermotor, baik sepeda motor ataupun mobil. Saat ini, perkembangan teknologi oli telah disesuikan dengan spesifikasi mesin yang ikut berubah. Lalu apa perbedaan penggunaan oli untuk motor lawas dan motor baru?

Area Sales Supervisor Retail Region 3 PT Pertamina Lubricants, Dian mengungkapkan ada perbedaan mesin motor lawas dan motor baru. Biasanya motor lama memiliki kapasitas mesin yang lebih besar dengan didesain yang ringkas.

Baca selengkapnya di sini.

2 dari 2 halaman

3. Ratusan Ribu Data Pelanggan Toyota Berpotensi Bocor

Toyota Motor Corp telah mengumumkan sekitar 296 ribu data pelanggan yang berpotensi bocor. Hal tersebut, dikarenakan penggunaan aplikasi T-Connect.

Disitat dari Reuters, secara detail sebanyak 296.019 data pelanggan, berupa email dan nomor telepon yang menggunakan T-Connect berpotensi bocor. Pelanggan yang terdampak, merupakan individu yang mendaftar ke situs web layanan menggunakan alamat email sejak Juli 2017.

Baca selengkapnya di sini.