Sukses

Sistem Bayar Tol Nirsentuh Segera Diperkenalkan, Ini Aplikasi Pendukungnya

Teknologi Multi Lane Free Flow (MLFF) yang disiapkan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) dikabarkan bakal diperkenalkan dalam waktu dekat. MLFF sendiri merupakan sistem pembayaran tol non-tunai nirsentuh alias tanpa berhenti.

Liputan6.com, Jakarta - Teknologi Multi Lane Free Flow (MLFF) yang disiapkan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) dikabarkan bakal diperkenalkan dalam waktu dekat. MLFF sendiri merupakan sistem pembayaran tol non-tunai nirsentuh alias tanpa berhenti.

Kepala Sub Bidang Operasi dan Pemeliharaan I, Sekretariat BPJT Galuh Permana Waluyo menjelaskan, beragam manfaat dapat dirasakan lewat teknologi MLFF.

Teknologi ini akan meniadakan antrian pada gerbang tol dan mengurangi polusi akibat berhentinya kendaraan. Selain itu, mengurai kemacetan yang biasa terjadi dan membiasakan digitalisasi pembayaran.

Galuh menjelaskan, MLFF akan mulai diperkenalkan pada masyarakat di akhir 2022 dan diujicobakan di beberapa ruas jalan tol pada 2023.

Menurutnya perlu ada dukungan dari banyak pihak agar masa transisi dari transaksi tol menggunakan uang elektronik nirsentuh dapat berjalan dengan baik.

“Untuk melaksanakan MLFF kita menggunakan skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha, sehingga pengadaan sistem ini menggunakan investasi swasta. Regulasi terkait implementasi MLFF telah tersedia, namun diperlukan aturan turunan untuk beberapa ketentuan teknis yang saat ini dalam tahap finalisasi,” ucap Galuh dalam keterangan, Selasa (11/10/2022) lalu. 

Sistem MLFF menggunakan teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS) yang memungkinkan perjalanan pengguna jalan tol dapat diketahui lewat GPS di telepon genggam.

Aplikasi yang digunakan dalam penerapan teknologi MLFF ini diberi nama CANTAS. Nantinya teknologi MLFF ini dapat diimplementasikan lewat telepon genggam milik pengguna jalan tol. 

Kepala BPTJ Kementerian PUPR Danang Parikesit mengungkapkan setelah mengunduh aplikasi tersebut, pengguna jalan tol melakukan registrasi kendaraan serta data diri. Pemilik kendaraan kemudian melakukan pembayaran pada aplikasi tersebut.

 

2 dari 2 halaman

Cara Kerja MLFF

Selain itu, pengendara juga dapat menggunakan perangkat Electronic Route Ticket dimana pengguna dapat memilih titik masuk dan keluar sesuai rute perjalanan sekali jalan.

“Teknologi ini nantinya menjadi teknologi pertama yang mengakomodasi teknologi GNSS untuk digunakan pada kendaraan pribadi,” ucap Danang.

Project Manager PT Roatex Indonesia Toll System (RITS) Emil Iskandar menjelaskan cara kerja MLFF. Saat pengguna tol masuk, harus mengaktifkan electronic on board unit atau dikenal dengan E-OBU.

Setelah alat tersebut aktif, GPS akan menentukan posisi penguna berdasarkan satelit yang kemudian proses pencocokan peta akan terjadi di pusat sistem.

“Saat keluar rumah, pengguna tol sudah bisa langsung mengaktifkan aplikasi CANTAS, tidak perlu di depan gerbang tol,” ucap Emil.

Teknologi GNSS akan meniadakan sekat di gerbang tol dan memastikan semua pergerakan di jalan tol terdeteksi. Pengguna wajib memastikan saldo tersedia di aplikasi sebelum memasuki gerbang tol.

Emil mengungkapkan, aplikasi akan mengirimkan notifikasi jika ada pengguna yang masuk namun saldo tidak mencukupi.

“Kita juga akan menjalin kerja sama dengan Korlantas Polri. Jadi jika ada pengguna masuk namun belum memiliki aplikasi, maka Korlantas akan mengirimkan peringatan. Walaupun barrier sudah tidak ada tapi tetap dalam pengawasan bagi pengendara yang melanggar,” ucap Emil.

Penggunaan GNSS banyak diterapkan di negara Eropa Timur, termasuk Hongaria. Manfaat lain dari kehadiran sistem transaksi MLFF ini adalah efisiensi biaya operasional dan juga meminimalisir penggunaan bahan bakar kendaraan.

Sumber: Oto.com