Sukses

Krisis Chip Semikonduktor, Produksi Toyota Bakal Jauh di Bawah Target

Toyota Motor Corp mengatakan, bahwa produksi kendaraan tahunannya kemungkinan akan turun di bawah target awal

Liputan6.com, Jakarta - Toyota Motor Corp mengatakan, bahwa produksi kendaraan tahunannya kemungkinan akan turun di bawah target awal. Hal tersebut, disebabkan krisis chip semikonduktor yang terjadi secara global sehingga menghambat upaya raksasa otomotif asal Jepang tersebut untuk meningkatkan produksi melalui penjualan.

Disitat Reuters, Toyota tengah berada di pengawasan, apakah dapat mempertahankan target produksi tahunannya dari rekor 9,7 juta unit setelah gagal mencapai target sementara, dalam empat bulan pertama tahun fiskan yang dimulai April 2022.

Produksi kembali dilakukan pada Agustus, tapi hasil pada Oktober dan November diperkirakan hanya 750 ribu dan 800 ribu unit.

Jumlah tersebut, di bawah rata-rata 900 ribu unit dari rencana produksi bulanan September hingga November yang telah diproyeksikan akhir bulan lalu.

Toyota tidak mengatakan berapa banyak target produksi tahunan akan diturunkan. Namun, hasi produksi dalam lima bulan pertama tahun fiskal berjalan 6,7 persen dari rencana awal Toyota.

Sementara itu, target yang telah direvisi akan diungkapkan setelah prospek produksi menjadi lebih jelas, ungkat juru bicara Toyota.

2 dari 2 halaman

Krisis chip semikonduktor belum reda

Pengumuman dari Toyota tersebut, mengurangi harapan yang dimiliki oleh pembuat mobil asal Negeri Matahari Terbit ini bahwa kekurangan chip akan berkurang memungkinkan untuk meningkatkan produksi pada paruh kedua tahun fiskal untuk menembus produksi yang terbatas pada paruh pertama.

Melonjaknya inflasi, kenaikan suku bunga dan meningkatnya risiko resesi ekonomi di pasar utama, juga telah menggelapkan prospek permintaan, meskipun produksi mobil secara umum tetap ketat karena kekurangan chip dan pembatasan terkait Covid-19.