Liputan6.com, Jakarta Toyota tengah mempertimbangkan arah strategi pengembangan kendaraan listriknya. Pabrikan asal Jepang ini, telah menangguhkan pekerjaan di beberapa proyek mobil ramah lingkungannya, dan tampaknya akan mengembamgkan platform yang lebih baik dan lebih murah.
Dilaporkan Reuters, Selasa (25/10/2022), menurut beberapa sumber yang tidak disebutkan namanya di Toyota telah berbicara tentang rencana yang dapat membuatnya mempertimbangkan kembali program peluncuran kendaraan listrik. Sebuah tim di dalam perusahaan telah ditugaskan untuk menguraikan strategi baru untuk meningkatkan platform e-TNGA EV yang ada, atau membuat yang baru yang lebih baik pada awal 2023.
Baca Juga
Meski rencana tersebut masih dalam proses penyusunan, namun hal tersebut berarti platform lama bisa pensiun dini. Dirancang untuk dibangun bersama kendaraan pembakaran internal Toyota, platform yang sama sekali baru dapat memungkinkan perusahaan untuk mengurangi biaya.
Advertisement
Diperkenalkan pada 2019, bZ4X adalah kendaraan pertama yang dibangun di atas platform e-TNGA yang fleksibel. Namun, model ini dibuat pada saat Toyota berasumsi bahwa perusahaan hanya perlu menjual sekitar 3,5 juta unit EV per tahun pada 2030.Jumlah tersebut, sekitar sepertiga dari produksi tahunannya saat ini. Tetapi, karena penjualan EV tumbuh lebih cepat dari yang diharapkan, pembuat mobil sekarang memperkirakan bahwa kendaraan listrik akan mencapai setengah dari penjualan mobil baru pada 2030.
Â
Platform Baru
Dengan menciptakan platform baru, Toyota dapat merekayasa arsitektur baru dari bawah ke atas, seperti yang telah dilakukan Volkswagen , Mercedes-Benz, GM, dan lainnya. Namun, itu bisa memakan waktu hingga lima tahun, yang mungkin berarti bahwa pilihan yang lebih baik adalah memperluas kegunaan platform e-TNGA dengan memasangkannya dengan teknologi baru.
Sementara itu, ketika dimintai komentar terkait perubahan rencana kendaraan listrik tersebut, Toyota mengatakan untuk mencapai netralitas karbon, penting tidak hanya mengembangkan teknologi kita sendiri, tetapi juga untuk berkolaborasi dengan berbagai mitra dan pemasok, termasuk yang ada di industri otomotif.
"Kami selalu aktif berdiskusi dan bekerja dengan pemangku kepentingan utama dalam berbagai topik, tetapi kami tidak memiliki detail untuk dibagikan saat ini mengenai proyek pengembangan di luar yang telah kami ungkapkan," tulis Toyota.
Advertisement