Sukses

Twitter Dibeli Elon Musk, GM Setop Sementara Beriklan di Burung Biru

Pesaing Tesla, General Motors (GM) telah menangguhkan untuk sementara iklan di twitter, setelah media sosial tersebut dibeli oleh pemilik Tesla, Elon Musk

Liputan6.com, Jakarta - Pesaing Tesla, General Motors (GM) telah menangguhkan untuk sementara beriklan di twitter, setelah media sosial tersebut dibeli pemilik Tesla, Elon Musk.

Disitat dari Autoblog, pabrikan asal Amerika Serikat ini menarik iklannya dengan alasan twitter kini di bawah kepemimpinan baru Musk. Namun, GM sendiri tidak bisa segera dihubungi untuk dimintai keterangan lebih lanjut terkait keputusan tersebut.

"Kami terlibat dengan Twitter untuk memahami arah platform di bawah kepemilikan baru mereka. Seperti bisnis normal dengan perubahan signifikan dalam platoform media, kami telah menghentikan sementara iklan berbayar kami," kata pihak GM dalam sebuah pernyataan, Senin (31/10/2022).

Sementara itu, sebuah laporan dari Wall Street Journal menyebutkan, memang telah menekankan keresahan para pemasang iklan dengan masa depan kebijakan moderasi konten di twitter versi kepemilikan Elon Musk. Seiring keinginannya untuk mencabut larangan permanen atas mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump di platform itu.

Sedangan Elon Musk, mencoba meyakinkan para pengiklan, melalui tweet di platform miliknya tersebut, yang mengatakan tidak akan membiarkan twitter menjadi sebuah neraka yang bebas untuk semua, di mana apa pun dapat dikatakan tanpa konsekuensi.

Sebagai informasi, GM merupakan salah satu perusahaan besar pertama yang secara terbuka mengatakan telah menghentikan sementara iklannya di twitter.

 
2 dari 3 halaman

GM Siapkan Prototipe Paket Baterai Ultium untuk Militer AS

General Motors (GM) melalui anak perusahaan GM Defense, akan membangun prototipe paket baterai untuk diuji dan dianalisis oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS). Unit Inovasi Pertahanan agensi tengah mencari desain terukur yang dapat digunakan dalam versi kendaraan militer taktis listrik.

Paket baterai akan didasarkan pada platform Ultium GM, yang digunakan untuk memberi daya di kendaraan listriknya sendiri. Demikian dilansir dari Reuters.

Dengan jenis sel baterai yang digunakannya Ultium disebut sebagai sistem modular dan skalabel yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan yang berbeda, sehingga mungkin cocok untuk kebutuhan militer.

GM mengatakan militer menginginkan kendaraan listrik ringan, hingga tugas berat untuk digunakan di garnisun dan lingkungan operasional untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil. Akibatnya, itu harus mengurangi emisi karbon militer.

Sementara itu, kerjasama ini bukan yang pertama dijalin oleh GM Defense dengan militer. pada Juli, perusahaan mendapatkan kesepakatan dengan Angkatan Darat AS untuk menyediakan hummer listrik untuk pengujian.

Tahun lalu, presiden GM Defense, Steve DuMont mengatakan perusahaan akan membangun prototipe kendaraan militer listrik berdasarkan Hummer EV.

3 dari 3 halaman

Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia