Liputan6.com, Jakarta - Panasonic Holdings Corp akan memulai pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik terbesarnya, di Kansas, Amerika Serikat pada November 2022. Sedangkan untuk produksi massalnya akan dilakukan Maret 2025, dengan menargetkan pasar Amerika Utara yang tumbuh besar di segmen kendaraan listrik.
Disitat dari Reuters, Selasa (1/11/2022), pabrikan energi asal Jepang ini mengatakan pada Juli 2022, fasilitas perakitan baterai di Kansas ini akan menjadi yang terbesar di seluruh dunia.
Produksi baterai ini, akan digunakan untuk suplai ke Tesla, dan bergabung dengan produser baterai lainnya di Amerika Serikat untuk mendapatkan pajak kendaraan listrik terbaru.
Advertisement
Sementara itu, pabrik baterai Panasonic ini akan memiliki kapasitas sebesar 30 gigawatt per jam untuk setahun. Jumlah tersebut setara dengan 60 persen kapasitas pabrik sebelumnya yang berada di Jepang dan Amerika Serikat.
Sedangkan pemerintah Kansas mengatakan pada Juli 2022, pabrik ini akan menciptakan 4.000 lapangan pekerjaan dengan investasi sebesar US$ 4 miliar.
Sebelumnya, pada tahun fiskal 2028, Panasonic berencana untuk melipatgandakan kapasitas produksi baterai mobil listrik di semua fasilitas produksinya dari level saat ini 50 gigawatt-jam per tahun.
Selain itu, Panasonic juga akan memasang dua jalur produksi di pabrik baterai di Prefektur Wakayama, Jepang, pada tahun fiskal 2023.
Hubungan Panasonic dan Tesla
Sebagai informasi, hubungan baik Panasonic dan Tesla memang telah terjalin lebih dari satu dekade, ketika perusahaan milik Elon Musk ini menyetujui perjanjian yang menjadikan perusahaan baterai asal negeri Matahari Terbit ini sebagai pemasok utama.
Namun, sejak itu Tesla terus menggenjot produksi dan mendiversifikasi rantai pasokannya ke perusahaan lain, termasuk produsen Cina dari powerpacks lithium iron phosphate (LFP) yang lebih murah seperti Contemporary Amperex Technology Co (CATL).
Advertisement