Treeletrik Tawarkan Motor Listrik Rp 25 Jutaan, Simak Spesifikasinya

Liputan6.com, Jakarta - Pemain motor listrik di Indonesia semakin banyak. Terbaru ada Treeletrik yang memperkenalkan diri di gelaran Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2022 di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu (2/11/2022).

Brand motor listrik ini dikelola oleh PT Tree Technologies Indonesia. Perusahaan motor listrik ini di bawah naungan Ideanomics, Amerika Serikat. Dan Treeletrik T-70 menjadi produk pertama mereka.

Skutik listrik Treeletrik T-70, sekilas menawarkan desain skutik konvensional dengan garis-garis tajam. Headlamp dan stoplampnya berukuran besar dengan ukuran ban depan dan belakang 90/90-10.

Motor dengan dimensi panjang 1.750 mm, lebar 690 mm, dan tinggi 1.150 mm ini memiliki berat 70 kilogram dengan kemampuan angkut maksimal 150 kilogram.

Performanya ditopang motor brushless dengan daya 1.500W. Baterainya menggunakan tipe lithium dengan kapasitas 772V /28 Ah dengan bobot 17 kilogram.

Baterai ini memiliki garansi 1.500 cycle pengisian atau 18 bulan. Pengisiannya dari kosong ke penuh membutuhkan waktu empat sampai enam jam lewat listrik rumahan.

Modal spesifikasi di atas, membuat T-70 mampu berlari dengan kecepatan maksimum 65 km/jam. Selain itu motor listrik ini dapat menaklukkan tanjakan dengan kemiringan 18 sampai 20 derajat serta menempuh jarak 70 kilometer dalam sekali pengisian.

Impresi pertamanya, T-70 menawarkan jok berukuran besar yang menopang pengendara dengan nyaman.

Skutik listrik ini juga dilengkapi beberapa fitur seperti mode alarm, keyless, safety stand dan pengereman depan belakang menggunakan cakram. Soal warna, T-70 ditawarkan dalam pilihan biru, hitam dan putih.

Budi Kristanto, Sales Manager Treeletrik Indonesia mengungkapkan perkenalan T-70 ini sekaligus sebagai ajang memperkenalkan showroom Treeletrik Indonesia.

Showroom yang juga menjadi area bengkel tersebut berada di jalan Radio Dalam Raya No 48 Jakarta Selatan.

"Soal harga, T-70 kami tawarkan Rp 25 juta on the road DKI Jakarta. Pengiriman unit akan kami lakukan di Desember mendatang karena ini masih CBU 100 persen dari Malaysia. Bertahap ke depannya, kami akan meningkatkan TKDN termasuk proses perakitan di Indonesia. Komponen lokal pertama pastinya ban yang harus SNI lokal. Bertahap kami dan teman supplier lokal akan meningkatkan TKDN," ucap Budi.