Liputan6.com, Jakarta - Sebagai salah satu komponen penting penunjang kenyamanan berkerkendara, kondisi shock absorber atau shock breaker harus diperhatikan. Pasalnya sistem suspensi ini bisa membantu pengemudi dalam mengendalikan kendaraan.
Seperti diketahui, mengendarai kendaraan bermotor merupakan aktivitas penuh risiko. Terlebih lagi berkendaraanya saat hujan, risiko pun makin bertambah karena jalanan cenderung licin.
Supaya dapat berkendara dengan tenang, pastikan shock breaker dalam kondisi baik agar dapat bekerja optimal di segala kondisi jalan.
Advertisement
"Shock breaker yang rusak membuat mobil sulit dikendalikan di musim hujan dan mengurangi kenyamanan penumpang. Ada pula risiko kerusakan pada komponen kaki-kaki lainnya jika tidak segera diperbaiki," terang Nur Imansyah Tara, Aftersales Business Division Head Auto2000 dalam keterangan resminya.
Solusinya, lanjut Nur Imansyah, lakukan perawatan berkala termasuk pengecekan komponen kaki-kaki mobil untuk memastikan tidak ada masalah teknis yang mengganggu.
Berikut tips merawat shock breaker mobil ala Auto2000:
1. Mengemudi dengan Halus dan Tenang
Hindari mengemudi mobil seenaknya di jalan. Seperti melewati polisi tidur atau lubang tanpa mengurangi kecepatan sedikitpun atau melakukan akselerasi dan pengereman mendadak yang membuat shock breaker bekerja keras.
Mengemudilah dengan halus dan tenang supaya komponen kaki-kaki mobil tetap awet dan bekerja optimal
2. Selalu Periksa Kondisi Shock Breaker
Periksa kondisi shock breaker mobil, seperti bagian per dan hidrolis serta oli. Termasuk karet pelindung, stoper, dan komponen karet lainnya di kaki-kaki mobil.
Jangan sampai terdeteksi kebocoran dan korosi karena akan membuat strukturnya melemah. Itulah alasan wajib membersihkan dan mencuci kaki-kaki mobil agar tidak timbul kotoran dan karat
Â
3. Batasi Muatan Mobil
Jangan sampai muatan mobil melebihi daya angkut yang telah ditentukan. Pasalnya, shock breaker memiliki batas beban maksimal yang sanggup ditopang.
Shock breaker mobil akan mengalami kebocoran dan berujung rusak kalau mobil dipaksakan overload. Selain itu, kelebihan muatan bakal membuat mobil sulit dikendalikan dan sangat berbahaya di kecepatan tinggi
4. Spooring dan Balancing Secara Berkala
Saat spooring akan dilakukan pengaturan sudut keselarasan roda. Ketika shock breaker mobil bermasalah, maka spooring akan sulit dilakukan sehingga dilakukan pemeriksaan mendetail.
Balancing juga mengatur perputaran roda agar tidak bergetar atau terjadi getaran ban berlebih/tidak normal. Agar tidak repot, pastikan spooring balancing dilakukan bersamaan dengan servis berkala
5. Rotasi Ban Mobil Secara Berkala
Merotasi ban depan dengan belakang perlu dilakukan karena ban depan biasanya lebih cepat habis daripada ban belakang. Oleh karena itu, rotasi ban dilakukan untuk menyamakan tingkat keausan seluruh ban mobil.
Kondisi ban yang selalu prima membantu shock breaker lantaran lebih mudah dalam meredam guncangan yang terjadi.
Advertisement