Liputan6.com, Jakarta - Belakangan ini, banyak pemilik motor matik kerap melakukan modifikasi pada bagian CVT dengan menggunakan bak kopling yang memiliki banyak lubang. Hal ini rupanya memiliki keunggulan dan kekurangan yang akan dirasakan oleh pemilik motor.
Adapun kehadiran lubang pada bak kopling tersebut dimaksudkan untuk memberikan hawa agar kinerja bagian tersebut menjadi lebih ringan. Namun, meski disertai keuntungan tersebut, ada kekurangan yang nantinya bakal dirasakan oleh pemilik skutik.
Baca Juga
Dijelaskan oleh Wahyu Budi, Technical Center Instructor PT Wahana Makmur Sejati, selaku main dealer motor Honda Jakarta Tangerang, bahwa salah satu keuntungan tersebut memang dapat meringankan kinerja bagian didalamnya.
Advertisement
"Jadi memang dengan adanya banyak lubang akan membuat motor terasa lebih enteng. Tetapi, semakin banyak lubang tersebut akan membuat kotoran yang masuk juga akan semakin banyak," papar Wahyu, di sela-sela acara Satmori Share Goodness Ride, Sabtu (12/11/2022).
Jadi, menurut Wahyu itu menjadi alasan kenapa produk yang dikeluarkan oleh Astra Honda Motor dibekali dengan dua lubang saja. Tidak seperti produk aftermarket yang beredar di pasaran di mana dibekali banyak lubang.
"Kita bikin dua lubang untuk memperkecil kotoran yang masuk ke dalam. Kalau lubangnya banyak, aritnya kotoran tadi keluar dari driven akan lebih banyak juga, dan kotoran tadi akan menempel di rumah kopling dan kopling ganda serta akan menyangkut di sela-sela," tambah Wahyu.
Kotoran Pada Mangkok Kopling Jadi Penyebab Motor Dredeg
Jika kotoran sudah menumpuk di bagian tersebut, maka akan menyebabkan bagian CVT menjadi dredeg. Hal ini yang harus dilakukan oleh pemilik motor matik agar bagian CVT mereka tetap dalam kondisi prima.
"Hanya saja ada beberapa pemilik motor Honda yang jarang ke AHASS ketika mereka merasakan motor dredeg. Kalau di AHASS itu, ada yang periode 4.000 kilometer sudah dibersihkan bagian tersebut. Atau setiap kali mereka servis, mekanik akan membuka dan melepas CVT untuk membersihkan bagian tersebut dari debu dan kotoran," tandas Wahyu.
Advertisement