Sukses

Sikapi Krisis Perubahan Iklim, Hyundai Ungkap Cara Menuju Karbon Netral

Executive Chair Hyundai Motor Group (HMIG), Eusiun Chung, memberikan pidato di ajang KTT G20 Bali, dengan tema “Energy Poverty and Accelerate a Just and Orderly Sustainable Energy Use”.

Liputan6.com, Jakarta - Hyundai menjadi salah satu merek di industri otomotif yang sudah dikenal agresif dalam pengenalan produk kendaraan listrik. Terbaru, Executive Chair Hyundai Motor Group (HMIG), Eusiun Chung, memberikan pidato di ajang B20 Summit 2022, dengan tema “Energy Poverty and Accelerate a Just and Orderly Sustainable Energy Use”.

Chung menjelaskan lewat pidato yang bertajuk “Energy, Sustainability & Climate and Finance & Infrastructure” ini adalah saat yang tepat untuk pengambil keputusan, para pemimpin, mengambil keputusan yang berani.

Chung juga membahas krisis iklim dan kemiskinan energi yang memprihatinkan. Ini perlu kerja sama dan beralih ke energi berkelanjutan yang dilakukan oleh seluruh masyarakat global.

“Faktanya adalah dunia sedang menghadapi krisis perubahan iklim. Industri otomotif sedang memikirkan kembali tentang energi yang dibutuhkan dan berinvestasi dalam energi terbarukan. Tetapi ini adalah upaya yang tidak dapat kami lakukan sendiri. Lewat solusi yang tepat, perwakilan pemerintah dan industri dapat memberikan insentif yang tepat kepada pelaku bisnis dan konsumen untuk menyambut dan menerapkan mobilitas yang bersih,” ucap Chung.

Chung mengungkapkan, Hyundai Motor Group tengah menuju karbon netral lewat semua rantai nilai termasuk pembelian suku cadang mobil, manufaktur kendaraan, logistik, penggunaan produk oleh pelanggan dan daur ulang kendaraan.

Semua itu butuh dukungan dari para pemimpin global yang membuat kebijakan untuk mendorong investasi dalam sumber daya dan teknologi terbaru.

Soal alternatif energi bersih lain, Chung menyinggung masa depan mobilitas lewat produk kendaraan bersumber energi hidrogen yang dikenal sebagai solusi energi bersih.

Energi terbarukan menghadirkan tantangan yang berbeda antara lain batasan pasokan dan penyimpanan. Hidrogen dapat memecahkan masalah ini. Sekarang pun terdapat konsensus global tentang pentingnya hidrogen sebagai solusi energi bersih masa depan tanpa batas.

Sebagai informasi, Hyundai Motor dan Kia hanya akan menjual kendaraan listrik tanpa emisi karbon di 2040 mendatang. Langkah ini dimulai dengan negara Eropa pada 2035.

MoU dengan Adaro

Bersamaan dengan ajang B20 Summit di Bali, Hyundai Motor Company (HMC) juga melakukan penandatanganan kerja sama bersama PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (AMI).

Penandatanganan Memorandum of Understanding (MOU) ini sebagai komitmen pengamanan ketersediaan aluminium yang stabil di tengah meningkatnya permintaan aluminium untuk industri roda empat.

Kerja sama ini juga untuk membangun sistem kerja sama komprehensif terkait produksi dan ketersediaan bahan baku aluminium oleh AMI lewat anak perusahaannya PT Kalimantan Aluminium Industry (KAI).

Aluminium di Indonesia dinilai memiliki daya saing di masa depan. Aluminium hijau Indonesia diklasifikasikan sebagai aluminium rendah karbon menggunakan pembangkit listrik tenaga air.

Produksi ramah lingkungan ini jelas sesuai dengan kebijakan karbon netral HMC. Selain itu, ketersediaan dan permintaan menjadi tidak stabil karena variabel situasional yang tidak bisa diprediksi dan menyebabkan kenaikan harga energi untuk produksi aluminium.

“HMC telah mulai mengoperasikan pabrik manufaktur di Indonesia dan telah secara aktif bekerja sama dalam berbagai bidang di Indonesia. Ini menciptakan sinergi di industri otomotif masa depan seperti berinvestasi dalam joint ventures manufaktur sel baterai. Kerjasama smelter aluminium ini juga diharapkan dapat mempererat hubungan kerjasama antara HmC dan Indonesia,” ucap Youngtack Lee, Senior Vice President and Head of Hyundai Motor Asia Pacific Headquarter.

Kerja sama dalam MoU ini antara lain produksi dan ketersediaan aluminium yang diproduksi KAI dan Hyundai Motor berhak membeli aluminium produksi KAI sejak tahap awal.

Kemudian negosiasi pertama pembelian aluminium karbon rendah produksi KAI mendatang, yang lebih lanjut akan ditentukan banyaknya yakni di kisaran 50.000 TPA hingga 100.000 TPA.

Christian Ariano Rachmat, Presiden Direktur PT AMI mengungkapkan kerja sama ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap pengolahan hilir mineral di kawasan industri hijau terbesar di dunia yang berlokasi di Kalimantan Utara. Harapannya tanggap operasi komersial atau Commercial Operation Date (COD) dapat dilakukan pada kuartal pertama 2025 dan memproduksi aluminium 500.000 TPA di tahap awal.

 

2 dari 2 halaman

Layanan Hyundai di G20

PT Hyundai Motor Indonesia (HMID) memperkuat dukungan untuk gelaran G20 lewat beragam fasilitas layanan dan suku cadang untuk kendaraan resmi konferensi tingkat tinggi tersebut. HMID menyediakan Hyundai Service Booth yang berlokasi di area ITDC, Nusa Dua, Sebagai fasilitas layanan pengecekan dan perbaikan kendaraan listrik resmi G20 dan kehadiran warehouse seluas 400 meter persegi di Bypass Ngurah Rai, Jimbaran, Kuta Selatan untuk ketersediaan suku cadang.

Hyundai menghadirkan 393 unit kendaraan listrik untuk digunakan selama acara berlangsung. Jumlah ini terdiri dari 131 unit Genesis Electrified G80 dan 262 unit Hyundai Ioniq 5.

Makmur, Chief Operating Officer PT HMID mengungkapkan kehadiran fasilitas servis dan suku cadang ini menjadi bentuk komitmen Hyundai mensukseskan gelaran internasional tersebut. INi juga sebagai bentuk dukungan Hyundai terhadap era elektrifikasi di Indonesia.

“Terlebih Hyundai juga memiliki visi untuk dapat menjadi yang terdepan di ekosistem kendaraan listrik baik di Indonesia juga Asia Tenggara,” ucap Makmur.

HMID menyediakan 28 teknisi bersertifikat, 10 Hyundai Mobile Service, 10 Hyundai Mobile Charging, serta 2 unit towing yang berjaga 24 jam selama persiapan dan perhelatan acara tersebut. Selain itu tersedia 27 teknisi profesional dan bersertifikat EV, 8 technical expert termasuk ahli dari Korea Selatan untuk mendukung kelancaran dari rangkaian acara G20 Summit ini.

Soal suku cadang, HMID menjamin ketersediaan suku cadang berat hingga ringan dengan jumlah hampir 700 jenis suku cadang dan total jumlah 4.916 unit suku cadang. Ini termasuk baterai assy, baterai modul, suspensi, dinamo, ban dan velg, body panel hingga suku cadang ringan seperti cairan pendingin baterai dan cairan rem. Suku cadang berat disiapkan untuk hal tidak terduga, selain itu suku cadang ringan seperti cairan rem, aki, pendingin baterai juga disiapkan untuk mendukung mobilitas kendaraan listrik Hyundai.

Sumber: Oto.com

Video Terkini