Sukses

TAM dan TMMIN Bentuk Tim Khusus untuk Mengatasi Masalah Limbah Baterai Kendaraan Listrik di Indonesia

Toyota di Indonesia telah menghadirkan banyak kendaraan listrik, mulai dari hybrid, plug-in hybrid, dan juga listrik murni dengan menghadirkan bZ4x

Liputan6.com, Jakarta - Toyota di Indonesia telah menghadirkan banyak kendaraan listrik, mulai dari hybrid, plug-in hybrid, dan juga listrik murni dengan menghadirkan bZ4x.

Salah satu permasalahan ketika populasi mobil listrik berbasis baterai ini sudah besar, salah satunya adalah limbah baterai.

Menanggapi hal tersebut, Vice Presiden Director PT Toyota Astra Motor (TAM), Henry Tanoto menyampaikan, untuk masalah limbah baterai tidak perlu khawatir.

Khusus untuk merek Toyota, pihak distributor dan juga produsen, dalam hal ini PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) telah membentuk tim khusus untuk mengatasi masalah limbah baterai mobil listriknya.

"Ini sudah menjadi pertimbangan dan persiapan dari kami. Jadi, TAM dan TMMIN sudah membentuk tim khusus, yang akan menangani limbah baterai," jelas Henry, di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Sementara itu, Toyota sendiri di segmen kendaraan listrik sudah menjual sebanyak 7.000-an unit dalam berbagai mode. Dengan pengalaman tersebut, raksasa otomotif asal Jepang ini, mengklaim tidak ada kendala untuk penanganan limbah baterai tesebut.

2 dari 2 halaman

Tergantung volume

Meskipun, memang untuk menangani limbah baterai ini, bisa dilihat dari perbedaan volume yang di masa akan mendatang dipercaya akan terus meningkat.

"Ketika masih sedikit (volume) penanganannya akan seperti apa, ketika jumlahnya bertambah, sampai istilahnya 3R (reduce, reuse, dan recycle) ini tercapai. Pastinya, ini sudah jadi pertimbangan dari tim kami," tegas Henry.