Sukses

Perkenalkan Rimac Nevera, Hypercar Listrik Tercepat di Dunia

Tesla Model S Plaid memang dikenal sebagai mobil listrik dengan tenaga yang beringas. Tetapi, saat ini kemampuan tersebut berhasil dikalahkan oleh produsen asal Kroasia, Rimac lewat model Nevera.

Liputan6.com, Jakarta - Tesla Model S Plaid memang dikenal sebagai mobil listrik dengan tenaga yang beringas. Tetapi, saat ini kemampuan tersebut berhasil dikalahkan oleh produsen asal Kroasia, Rimac lewat model Nevera.

Di atas kertas, meski mobil ini bertenaga baterai, namun tenaga yang dihasilkan mampu mengantarkan mobil ini berakselerasi mencapai kecepatan maksimal hingga 415 kpj sehingga hypercar listrik ini berhasil ditasbihkan sebagai mobil listrik tercepat di dunia.

Bahkan, kebolehannya tersebut sekaligus mengalahkan beberapa supercar bermesin konvensional seperti McLaren F1 dengan kecepatan maksimal 386 kpj dan Bugatti Veyron yang mampu menghasilkan kecepatan 407 kpj.

Tentu hal ini menjadi sebuah pencapaian baru, kebanyakan supercar tersebut mampu menghasilkan kecepatan maksimum lantaran dibekali dengan bantuan teknologi. Tetapi untuk mobil listrik Rimac Nevera, kendaraan ini hanya dibekali girboks satu percepatan, sehingga bisa dipastikan bahwa motor yang diadopsikan menjadi salah satu penopang kehebatannya tersebut.

Saat pengujian tersebut, tes ini dilakukan di Automotive Testing Papenburg, sebuah fasilitas dengan lintasan oval yang menampilkan dua jalur lurus.

Dalam pemecahan rekor tersebut, hypercar listrik ini juga telah dipersenjatai dengan ban khusus yakni Michelin Cup 2R yang mampu memberikan akselerasi terbaik saat digeber dalam kecepatan penuh.

 

Di atas kertas, mobil ini mampu menghasilkan tenaga hingga 1.914 tk dengan torsi puncak sebesar 2.360 Nm. Tenaga tersebut ditopang lewat kapasitas baterai yang cukup besar yakni 120 kWh.

Untuk berakselerasi dari posisi diam hingga 100 kpj, waktu yang dibutuhkan hanya 1,97 detik. Sedangkan untuk melesat hingga 300 kpj, waktu yang dibutuhkan 9,3 detik.

Adapun salah satu yang membuat mobil ini memiliki tenaga buas lantaran dibekali dengan empat motor yang disalurkan keempat penggerak roda. Setiap roda tersebut digerakkan secara independen oleh satu motor listrik khusus sehingga mampu memberikan kontrol dan kelincahan yang maksimal.

Dari penggunaan monokok juga salah satu resep keberhasilan pengembangan mobil ini. Dijelaskan bahwa monokok berbahan serat kabron ini telah rancang khusus dan mobil ini memadukan tiga unsur penting yakni ringan, bertenaga dan sangat kuat.

2 dari 3 halaman

Selamat dari Kebangkrutan, SsangYong Siap Luncurkan Mobil Listrik

Setelah sempat dikabarkan bangkrut, pabrikan mobil asal Korea Selatan, SsangYong, akhirnya berhasil mendapat investor baru untuk menjalankan bisnisnya.

Setelah sempat dimiliki oleh Mahindra dan kemudian jatuh ke tangan Eddison Motors, kini SsangYong sepenuhnya berada di bawah naungan KG Group. Akuisisi tersebut telah dilakukan secara resmi dan pemilik baru tersebut sudah berencana untuk melunasi pembayaran utang senilai USD 340 juta atau setara dengan Rp 5,2 triliun.

Pasca mendapat pemilik baru, di bawah manajemen yang baru pula, SsangYong akan mempercepat peluncuran produk masa depannya. Dilansir dari Carsales Australia, brand ini telah menyiapkan mobil listrik sebagai modal baru untuk bisa bersaing dengan brand lain pada masa depan.

Berdasarkan beberapa informasi, mobil listrik yang akan ditawarkan adalah Korando e-Motion, di mana model ini akan diluncurkan secara global pada paruh pertama 2024.

Sementara itu, sebelum menghadirkan mobil bertenaga baterai, perusahaan telah menyiapkan SUV lainnya yakni SsangYong Musso ute yang akan segera diluncurkan pada tahun depan.

3 dari 3 halaman

Infografis Grup D Piala Dunia 2022