Sukses

Fokus Indonesia dan India, Gogoro Pilih Tunda Ekspansi ke China

Gogoro menunda ekspansinya ke China, dengan alasan masalah seputar ketidakpastian geopolitik dan ekonomi.

Liputan6.com, Jakarta - Gogoro menunda ekspansinya ke China, dengan alasan masalah seputar ketidakpastian geopolitik dan ekonomi. Dalam sebuah artikel yang ditulis oleh Reuters, Gogoro menyatakan bahwa karena sengketa perdagangan dan lockdown yang terus berlanjut di sana.

Perusahaan tersebut untuk sementara memprioritaskan ekspansi ke pasar Asia lainnya, khususnya Indonesia dan India.

Menurut CFO Gogoro, Bruce Aitken, hampir semua pendapatan perusahaan dihasilkan di Taiwan. Namun, perusahaan melihat potensi besar di Cina, India, dan Indonesia, tiga pasar sepeda motor dan skuter listrik terbesar di dunia.

Memang, beberapa merek motor listrik terbesar di dunia mendirikan toko di negara-negara ini, dan jelas terlihat mengapa mereka dianggap sebagai hotspot EV.

Namun, dalam kasus di China, Aitken merasa bahwa saat ini mungkin bukan waktu yang tepat, mengingat situasinya yang kurang baik.

"Ada begitu banyak ketidakpastian. Sehubungan dengan situasi pasar China yang kurang memungkinkan, secara umum kami menunda rencana ekspansi ke sana. Kami hanya memiliki sedikit kepastian untuk kelangsungan hidup ke depan," katanya kepada Reuters. 

Penundaan ini bukan berarti mereka tidak ingin masuk pasar China, Aitkens mengatakan bahwa Gogoro mengambil pendekatan yang lebih hati-hati dalam hal memperluas operasi di negeri Tirai Bambu.

Oleh karena itu, perusahaan mulai mengambil langkah untuk berekspansi ke pasar lain. Lebih khusus lagi, pada awal November 2022, Gogoro bergabung dengan Zypp untuk memulai operasi di India, dengan platform skuter B2B.

Uniknya mereka memanfaatkan teknologi pertukaran baterai inovatif. Sementara di Indonesia, Gogoro dan Gojek menjalin kemitraan strategis sejak November 2021.

 

2 dari 2 halaman

Gogoro di Indonesia

Di Indonesia, nama Gogoro mencuat lewat kerja sama dengan Gojek pada Januari 2022. Platform on-demand terkemuka di Asia Tenggara, bersama TBS Energi Utama resmi bekerja sama dengan perusahaan teknologi global terdepan di ekosistem baterai swap, Gogoro. Kerja sama ini dilakukan melalui usaha patungan Gojek dan TBS Energi Utama, yaitu Electrum.

Gogoro didirikan pada 2011 dan fokus menggarap portofolio yang menggabungkan layanan dan inovasi dalam bisnis otomotif di tengah tren elektrifikasi. Portofolio itu antara lain bisnis pertukaran baterai, baterai pintar, layanan cloud, propulsi listrik kompak, dan desain kendaraan.

Dengan kemampuan itu, Gogoro berhasil menghadirkan produk dan bisnis mobilitas perkotaan sesuai tren nol emisi. Dengan fokus menyajikan produk pengisian daya, akhirnya mereka pun ikut membangun sepeda motor listrik.

Saat ini, sebagaimana ditampilkan dalam laman resmi, Gogoro menawarkan berbagai model skuter listrik antara lain 1 Series, 2 Series, 3 Series, Gogoro VIVA, dan S Peformance. Dari sisi desain, jajaran skuter listrik itu memiliki desain futuristik plus catu daya sederhana dari baterai yang bisa diisi satu buah maupun dua buah.

Kolaborasi Electrum dan Gogoro sejalan dengan komitmen Gojek serta TBS untuk mencapai Zero Emissions pada 2030. Kemudian, kerja sama ini mendukung upaya Gojek menjadi platform karbon-netral dan mentransisi 100 persen kendaraan listrik roda dua di 2030, serta investasi TBS dalam energi bersih dan terbarukan pada periode yang sama.

Sumber: Oto.com