Liputan6.com, Jakarta - KTM baru-baru ini resmi melego motor KTM RC 8C yang merupakan versi track only untuk konsumen berkantong tebal. Kehadiran superbike tersebut telah dipersenjatai dengan berbagai fitur serta teknologi yang mirip dengan motor prototipe mereka di ajang MotoGP.
KTM resmi menjual motor tersebut dengan banderol yang tidak murah, pasalnya satu unit KTM RC 8C ini dihargai dengan nilai 43.000 Pound atau setara dengan Rp 632 jutaan.
Meski dibanderol dengan harga yang selangit, namun dari 200 unit yang disediakan tersebut sudah ludes terjual. Sementara itu, hal yang mencengangkannya adalah KTM RC 8C ini ludes terjual hanya dalam waktu 2 menit.
Advertisement
Kehadiran KTM RC 8C tahun 2023 ini merupakan versi lebih baru dari yang mereka tawarkan pada 2021 lalu. Namun, ada beberapa perbedaan di antara kedua model tersebut. Adapun pembaruannya meliputi internal mesin baru, kompresi yang lebih tinggi serta elektronik yang telah direvisi.
Bicara spesifikasinya, KTM RC 8C ini diperkuat dengan dukungan mesin dua silinder berkubikasi 899cc dengan tenaga sebesar 132 tk dengan torsi puncak 101 Nm. Perihal kecepatan maksimumnya, motor ini mampu melesat hingga 257 kpj.
Tidak hanya ditopang oleh performa mesin yang mumpuni, tetapi untuk urusan bobotnya motor ini juga terbilang ringan karena memiliki berat 160kg.
Sementara untuk fitur lain yang turut menopang keselamatan, KTM RC 8C telah dilengkapi dengan dua cakram di bagian depan berukuran 290 mm dan satu cakram di bagian belakang dengan ukuran 230 mm.
Cek Ombak, Tim Mitsubishi Ralliart Ogah Ngotot di Sesi Pemanasan AXCR 2022
Para pereli Asia Cross Country Rally (AXRC) 2022 sudah memulai Leg 0 dengan total jarak 13,51 Kilometer (Km), Senin (21/11/2022). Atas undangan PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), Liputan6.com sempat menyaksikan Super SS1 di Buriram Provincial Administrative Organization, Thailand.
Rifat Sungkar yang menjadi pereli utama tim Mitsubishi Ralliart mengaku tak tampil ngotot di ajang pemanasan event reli lintas negara di Asia tersebut. Hal itu karena dirinya berstatus sebagai pendatang baru dan sesi itu bukan lah penentu.
"Untuk Super SS 1 tadi tingkat risiko nol karena kami tidak ambil risiko apa-apa, hanya melihat keadaannya bagaimana, enggak push juga karena game-nya bukan tadi," terang Rifat Sungkar usai menjalani Super SS1 berjarak 2,98 Km.
Dalam Leg 0 yang total jaraknya mencapai 13,51 Km, dimenangkan oleh pereli dengan mobil Isuzu DMax. Menurut Rifat, pemenang pada sesi ini merupakan mobil yang sudah langganan menang dalam kejuaraan ini.
"Yang juara 1 Leg 0 DMax dan mobil itu sudah menang bertahun-tahun tapi beda kelas dengan saya dan mereka pakai ban aspal. Jadi kami hari ini cek ombak dulu," katanya.
Sekadar informasi, dalam kejuaraan ini Rifat bertarung di kategori Grup T1 (prototipe kendaraan lintas alam) dengan mengandalkan Mitsubishi Triton bersama tim Mitsubishi Ralliart.
Advertisement