Liputan6.com, Jakarta - Perundingan terkait investasi Tesla di Indonesia hingga saat ini masih berjalan. Meskipun, diskusi terkait hal tersebut masih bersifat rahasia atau Non-Disclosure Agreement (NDA).
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, bahkan semakin percaya diri perusahaan mobil listrik Tesla milik Elon Musk akan menanamkan investasinya untuk bangun pabrik di Indonesia.
"Saya memang masih NDA sama mereka, saya enggak boleh cerita sama kalian bapak ibu sekalian apa yang sedang mau kita finalkan dengan mereka. Tapi saya yakin, hakul yakin mereka pasti akan datang ke kita," kata Luhut di Jakarta, ditulis Rabu (30/11/2022).
Advertisement
Lanjut Luhut, pihaknya memang sudah banyak berbicara dengan para petinggi Tesla terkait keuntungan membangun pabrik mobil listrik di Indonesia.
"Makanya Tesla besok kita bicara lagi sama mereka. Kita lihat mereka mau lari ke mana, tadi materialnya ada di kita, cost kita lebih murah," ungkap dia.
"Kita bisa 5 cent per kWh harga listrik, transportasi dari raw material USD 2, dia bawa ke China USD 15-20, harga listrik 10-12 cent. Siapa yang bisa lawan kita?" tegas Luhut.
Sementara itu, selain Tesla, Luhut juga mengaku telah banyak bicara dengan pabrikan kendaraan roda empat lainnya untuk membangun ekosistem mobil listrik berbasis baterai, salah satunya dengan CATL.
Tesla Laporkan 2 Kecelakaan Fatal Model 3 yang Sebabkan Kematian
Tesla mengatakan kepada regulator keselamatan mobil Amerika Serikat (AS) bahwa pihaknya memiliki laporan tentang dua kematian kecelakaan baru di Model 3. Insiden tersebut, terkait dengan sistem bantuan pengemudi canggih.
Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA) pada Juni, mulai merilis data yang diberikan oleh pembuat mobil asal Negeri Paman Sam tentang laporan kecelakaan yang terkait dengan sistem bantuan pengemudi, seperti Autopilot Tesla. Demikian dilansir Reuters, Kamis (17/11/2022).
"NHTSA telah meninjau kecelakaan ini dan sedang melakukan tindak lanjut yang sesuai. NHTSA menggunakan banyak sumber data dalam proses penegakannya," tulis NHTSA, dalam keterangan resminya.
NTHSA mengeluarkan perintah pada Juni 2021, yang mewajibkan pembuat mobil dan perusahaan teknologi untuk segera melaporkan semua kecelakaan yang melibatkan sistem bantuan pengemudi lanjutan (ADAS), dan kendaraan yang dilengkapi dengan sistem mengemudi otomatis yang diuji di jalan umum.
Regulator keselamatan mengatakan, bahwa pihaknya menggunakan data yang dikirimkan oleh pembuat mobil berdasarkan pesanan 2021, sebagai bagian dari penyelidikan.
Dari 18 kecelakaan fatal yang dilaporkan sejak Juli 2021, yang berkaitan dengan sistem bantuan pengemudi, hampir semuanya melibatkan kendaraan Tesla.
Advertisement