Liputan6.com, Jakarta - Kehadiran SUV pertama Ferrari berhasil mendapat apresiasi dari para konsumen loyal mereka. Hal ini ditandai membeludaknya pesanan yang masuk ke perusahaan setelah Ferrari Purosague diperkenalkan beberapa waktu lalu.
Pasca kehadiran tersebut, kini seiring terus bertambahnya permintaan konsumen maka perusahaan secara resmi menutup keran pemesanan untuk Ferrari Purosague.
Setelah pemesanan semua masuk, untuk waktu tunggu atau masa inden yang harus dinanti oleh konsumen menurut perusahaan akan memakan waktu hingga 2 tahun.
Advertisement
Melalui SUV Ferrari Purosague ini, pabrikan Kuda Jingkrak akan beradu pasar dengan beberapa pemain lama lainnya seperti Lamborghini Urus, Aston Martin DBX serta Porsche Cayenne.
Sebelum model ini dirilis, para petinggi Ferrari sempat pesimis terkait pasar SUV yang kini disasar oleh perusahaan asal Italia. Namun, hal tersebut berbanding terbalik setelah model tersebut memulai debutnya, banyak konsumen yang tertarik dan melakukan pemesanan agar model tersebut bisa masuk garasi mereka.
Ferrari Purosague ini dibekali dengan mesin V12 berkubikasi 6.5 liter dengan tenaga sebesar 725 tk dan torsi puncak 716 Nm. Untuk melesat dari posisi diam hingga 100 kpj model ini hanya membutuhkan waktu 3,3 detik.
Lewat kehadiran SUV pertama ini, Ferrari melakukan modernisasi sistem penggerak empat roda dari GTC4 Lusso. Kini, tenaga yang dihasilkan tersebut dikirim ke penggerak roda depan dengan dukungan fitur electronic torque-vectoring differential.
Pemerintah Bakal Berikan Subsidi untuk Motor Listrik
Subsidi menjadi salah satu jalan yang disebut paling berpengaruh untuk mempercepat peralihan kendaraan konvensional ke listrik. Namun selama ini besarannya belum ditentukan oleh pemerintah.
Namun pada Selasa (29/11/2022), Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut angka Rp 6,5 juta. Ini diberikan untuk sepeda motor listrik atau e-motorcycle, kategori yang dipandang lebih mudah untuk melakukan percepatan.
"Jika Anda ingin mengganti sepeda motor konvensional ke listrik, lakukan tahun depan. Anda akan mendapatkan subsidi," ucap Luhut di sela form perbankan seperti dikutip dari laman Reuters.
Luhut sendiri tidak menjabarkan dari mana besaran Rp6,5 juta untuk subsidi motor listrik tersebut berasal dan skema apa yang dipersiapkan secara rinci. Pastinya besaran subsidi tersebut cukup memberikan kabar baik bagi industri sepeda motor listrik di Indonesia yang kini diwarnai beragam produsen dan model.
Mantan Panglima TNI tersebut juga pernah mengungkapkan tingginya emisi dapat diatasi dengan elektrifikasi di sektor transportasi. Lewat subsidi, dalam 10 tahun ke depan Indonesia berpotensi jadi negara yang mandiri menggunakan energi baru dan terbarukan.
Langkah ini bukan tanpa tantangan, beberapa di antaranya adalah bagaimana mempersiapkan industri manufaktur termasuk ekosistem kendaraan listrik yang lebih ramah dibangun bersama oleh seluruh pihak.
Advertisement