Liputan6.com, Jakarta - Ford Motor Co akan tambah investasi sebesar US$180 juta atau setara dengan Rp 2,7 triliun untuk meningkatkan output unit daya kendaraan listrik sebesar 70 persen di pabrik mesinnya di Inggris Utara. Hal tersebut, juga untuk mempercepat peralihan produsen asal Amerika Serikat ini untuk beralih ke listrik.
Kapasitas produksi unit penggerak listrik di pabrik Halewood akan meningkat menjadi 420 ribu unit per tahun, dari 250 ribu unit per tahun mulai 2024. Demikian disampaikan BMW, dilansir dari Reuters, Jumat (2/12/2022).
"Ini adalah bagian yang sangat signifikan dan penting dalam meningkatkan transformasi kami," kata Tim Slatter, kepala Ford di Inggris. "Ini adalah masalah besar bagi bisnis Ford di Eropa," tambahnya.
Advertisement
Unit daya kendaraan listrik, yang terdiri dari motor listrik dan girbox, menggantikan mesin dan transmisi kendaraan berbahan bakar fosil.
Sementara itu, Ford telah berkomitmen untuk hanya menjual mobil listrik sepenuhnya di Eropa pada 2030, dan hanya van komersial listrik pada 2035. Itu menempatkan di depan rencana Uni Eropa untuk secara efektif, melarang penjualan mobil bensin dan diesel pada 2035.
Slatter mengatakan Ford berencana untuk menjual sembilan model listrik sepenuhnya di Eropa pada 2024, dengan Halewood memasok unit daya ke pabrik perakitan di Rumania dan Turki untuk lima model volume tinggi, termasuk versi listrik dari SUV Puma yang populer.
Bocoran Terbaru Investasi Elon Musk di Indonesia
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, semakin percaya diri perusahaan mobil listrik Tesla milik Elon Musk akan menanamkan investasinya untuk bangun pabrik di Indonesia.
Kendati ia masih belum mau buka-bukaan lebih jauh soal itu, lantaran perundingan dengan Tesla saat ini masih bersifat rahasia, atau Non-Disclosure Agreement (NDA).
"Saya memang masih NDA sama mereka, saya enggak boleh cerita sama kalian bapak ibu sekalian apa yang sedang mau kita finalkan dengan mereka. Tapi saya yakin, hakul yakin mereka pasti akan datang ke kita," kata Luhut di Jakarta, Selasa (29/11/2022)
Meski begitu, Luhut mengaku sudah banyak berbicara dengan para petinggi Tesla terkait keuntungan membangun pabrik mobil listrik di Indonesia. Selain dari jumlah penduduk yang mencapai 270 juta orang dan kelas menengah yang terus tumbuh, biaya produksi juga lebih murah dibanding negara lain.
"Makanya Tesla besok kita bicara lagi sama mereka. Kita lihat mereka mau lari ke mana, tadi materialnya ada di kita, cost kita lebih murah," ungkap dia.
"Kita bisa 5 cent per kWh harga listrik, transportasi dari raw material USD 2, dia bawa ke China USD 15-20, harga listrik 10-12 cent. Siapa yang bisa lawan kita?" seru Luhut.
Advertisement