Liputan6.com, Jakarta - Seiring perkembangan zaman terkait fitur keselamatan di dalam kendaraan, Ford, kini kabarnya tengah melakukan pengajuan paten untuk menyematkan airbag di headliner.
Kehadiran desain paten teknologi airbag jenis ini akan melengkapi aspek keselamatan pengemudi serta penumpang, di mana airbag tidak hanya mengembang dari bagian depan atau samping saja, tetapi kini akan lebih lengkap karena bagian atap mobil juga akan mengembangkan kantung udara tersebut.
Dikutip dari beberapa informasi, pembuat mobil asal Amerika Serikat ini telah mengajukan dokumen ini ke United States Patent and Trademark Office (USPTO) pada April 2021 dan kini telah diterbitkan pada 13 Oktober 2022 lalu.
Advertisement
Jika diamati dari gambar pengajuan paten tersebut, airbag ini disematkan di bagian atas dalam mobil. Tidak hanya pada baris depan, tetapi pada ruas tengah interior juga akan disematkan airbag tersebut.
Penyematan airbag tersebut memang berbeda dengan yang ada di bagian dashboard atau sisi samping.
Pada paten tersebut, terlihat airbag tersebut dikumpulkan dengan bentuk cincin yang melingkar cukup besar untuk menyimpan kantung udara tersebut sehingga apabila terjadi benturan kantung tersebut akan segera keluar untuk memberikan keselamatan lebih kepada pengemudi dan penumpang di dalamnya.
Dalam pengajuan patennya, teknologi airbag di headliner tersebut tidak hanya bekerja pada beberapa jenis mobil. Namun, dalam dokumen tersebut disebutkan bahwa teknologi ini akan disematkan pada mobil berjenis sedan, coupe, SUV, minivan, dan truk pikap.
Meski secara jelas desain paten tersebut sudah dipublis oleh USPTO, namun belum ada informasi dari Ford terkait apakah teknologi airbag headliner ini akan segera mereka masukkan ke dalam mobil baru.
Jaguar Bakal Sematkan Teknologi Formula E di Mobil Listrik
Keikutsertaan Jaguar pada ajang balap Formula E, rupanya turut menjadi salah satu transfer teknologi yang akan mereka sematkan pada mobil listrik.
Dilansir Autocar, jenama asal Inggris tersebut mengungkapkan bahwa ada beberapa hal yang mereka implementasikan dari teknologi Formula E ke model yang akan mereka rilis untuk konsumen.
Thomas Muller, orang yang menjabat sebagai Jaguar Land Rover Head Product Engineering, menjelaskan sangat ini menekankan sinergi pengembangan antara teknologi yang diterapkan pada mobil balap Formula E ke mobil listrik yang akan diproduksi dalam beberapa waktu mendatang.
"Ini bukan tentang mentransfer perangkat keras, ini tentang membangun tubuh pengetahuan. Engineer memimpin pengetahuan kita tentang bagaimana memecahkan masalah. Dan area fokus utama yang kami kerjakan bersama adalah powertrain. Yang bagi bagi ini adalah salah satu hal terpenting untuk menghadirkan mobilitas listrik ke generasi kedua mobil listrik kami," jelasnya.
Ia juga membeberkan bahwa kolaborasi tersebut akan digunakan oleh pabrikan untuk menggunakan pengalaman serta data yang diambil dari mobil balap Formula E yang turun di lintasan balap dan akan diterapkan pada model baru nantinya.
Adapun salah satu hal yang akan diimplementasikan tersebut adalah tentang efisiensi power inverter yang menurut Muller ini akan menjadi keuntungan khusus. Di samping itu, manajemen suhu pada baterai juga akan menjadi fokus yang akan mereka tanamkan pada mobil penumpang.
"Kami berada di ruang regulasi yang berbeda dan kasus penggunaan yang berbeda, tetapi pada akhirnya, efisiensi dan cara memecahkan masalah teknik adalah kuncinya untuk kami bekerja sama," tandasnya.
Meski demikian, Jaguar belum menyebut model apa yang akan menggunakan teknologi Formula E. Sejauh ini, mereka masih enggan membicarakan hal tersebut.
Advertisement