Sukses

Mobil Listrik Mercedes-Benz EQ Resmi Meluncur di Indonesia, Harga Mulai Rp 2,2 Miliaran

Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI) resmi membawa mobil listrik terbarunya, EQ. Pabrikan asal Jerman ini, bahkan langsung membawa dua model sekaligus, yaitu EQE dan EQS.

Liputan6.com, Jakarta - Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI) resmi membawa mobil listrik terbarunya, EQ. Pabrikan asal Jerman ini, bahkan langsung membawa dua model sekaligus, yaitu EQE dan EQS.

Tidak hanya soal mewah, mobil listrik Mercedes-Benz ini juga menawarkan kendaraan yang memiliki jarak tempuh yang cukup jauh. Hal tersebut, sebagai jawaban dari salah satu kendala roda empat ramah lingkungan yang belum bisa digantikan oleh konvensional terkait jarak tempuh.

Secara detail, untuk Mercedes EQS memiliki jarak tempuh sejauh 770 km, sedangkan EQE memiliki jarak tempuh sebesar 673 km. Jarak tersebut, mampu ditempuh hanya dalam sekali pengecasan daya.

Berbicara harga, Mercedes EQ dibanderol mulai Rp2,215 miliar untuk EQE 350+ Electric Art Line, Rp2,984 miliar untuk EQS 450+ Electric Art Line, dan Rp3,410 miliar untuk EQS 450+ AMG Line. Harga tersebut berstatus off the road.

Sementara itu, harga yang ditawarkan untuk mobil listrik Mercedes-Benz ini belum termasuk wall charger yang memang dijual terpisah.

Harga untuk alat pengecasan ini dibanderol mulai Rp 38 hingga Rp 50 juta.

"Tergantung paket yang dipilih pelanggan, karena memang untuk instalasi bekerja sama dengan PLN dan apakah konsumen mau menambah daya atau tidak," tambah kata Hari Arifianto, Deputy Director Sales and Marketing MBDI, di kesempatan yang sama.

2 dari 2 halaman

Mercedes-Benz Pangkas Harga Mobil Listrik EQE dan EQS di Cina

Mercedes-Benz mengatakan telah memangkas harga beberapa model EQE dan EQS di China. Hal ini dilatarbelakangi perubahan permintaan pasar untuk kendaraan listrik kelas atas. Keputusan tersebut, memicu penurunan 6,7 persen harga saham pabrikan asal Jerman tersebut.

Disitat dari Reuters, Kamis (17/11/2022), Indeks mobil dan suku cadang Eropa (SXAP) turun 4,06 persen yang menyoroti tantangan bagi pembuat mobil asing yang berjuang untuk masuk ke pasar mobil listrik China yang tengah tumbuh.

Penjualan kendaraan listrik di Negeri Tirai Bambu naik 110 persen tahun ini, sebuah laporan dari Goldman Sachs. Kenaikan ini didukung dengan insentif seperti keringanan pajak.

Namun, beberapa analis memperkirakan, perang harga dalam beberapa bulan mendatang bisa terjadi, dengan penjualan di seluruh industri diproyeksikan melambat di tengah melemahnya konsumsi dan persaingan yang semakin ketat.

Merek kendaraan listrik China, Aito yang diluncurkan oleh Huawei dan Seres Group, menurunkan harga jualnya pada akhir Oktober 2022. Sedangkan Tesla, memangkas harga hingga 9 persen.

Sementara itu, penjualan empat kendaraan listrik yang terkena dampak pemotongan harga Mercedes-Benz menyumbang 3 persen dari total penjualan di China dalam delapan bulan pertama 2022. 

Harga model EQE dipotong 9 persen, dan harga limosin mewah EQS diturunkan 11 sampai 22 persen.

"Segmen kendaraan listrik kelas atas di China masih berkembang. Mercedes-Benz sedang memposisikan ulang model EQ tertentu di China," kata seorang juru bicara Mercedes-Benz.

Mercedes-Benz sendiri akan menawarkan subsidi melalui diler kepada konsumen yang membeli mobil tersebut sebelum penyesuaian harga.

Â