Liputan6.com, Jakarta - Toyota Indonesia melalui PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) bersama beberapa perusahaan pemasok lokal Toyota secara simbolis menyerahkan bantuan kepada Palang Merah Indonesia (PMI). Bantuan senilai Rp 600 juta itu ditujukan untuk korban bencana alam gempa bumi Cianjur, Jawa Barat.
Bantuan tersebut diserahkan Presiden Direktur PT TMMIN Warih Andang Tjahjono dan diterima oleh Ketua Umum PMI Pusat Jusuf Kalla, serta disaksikan Wakil Ketua Umum PMI Pusat Ginandjar Kartasasmita, Sekjen PMI Pusat Sudirman Said, dan Ketua TMClub Willy Djunaedi di Markas PMI Pusat Jakarta Selatan, Kamis (8/12/2022).
Baca Juga
Adapun perusahaan pemasok lokal Toyota yang berpartisipasi dalam aksi sosial ini tergabung dalam Toyota Manufacturers Club (TMClub), Toyota Logistic Community (TLC), dan Toyota Equipment and Facility Community (TEFC).
Advertisement
Sebelumnya, PT Toyota-Astra Motor (TAM) juga telah menyerahkan bantuan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.
Seluruh bantuan Toyota merupakan bentuk kepedulian dan dukungan untuk meringankan beban masyarakat korban bencana agar bisa segera bangkit dan melanjutkan aktivitas seperti sediakala.
Seperti diketahui, gempa Cianjur yang terjadi pada 21 November 2022 lalu menyebabkan duka yang mendalam. Bukan hanya rumah yang luluh lantak, ratusan jiwa pun melayang karena bencana berskala magnitudo 5,6 tersebut.
Ada Patahan Baru di Gempa Cianjur, 3 Wilayah Ini Masuk Zona Bahaya
Kabar terbaru, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa gempa Cianjur merupakan patahan baru yang dinamakan Patahan Cugenang.
"Berdasarkan hasil analisis focal mechanism serta memerhatikan posisi episenter gempa utama dan gempa susulan, dapat diketahui bahwa patahan pembangkit gempa bumi Cianjur merupakan patahan baru," ujar Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam konferensi pers yang diikuti secara daring di Jakarta, Kamis (8/12/2022).
Ia mengemukakan, berdasarkan analisis mekanisme pergerakan patahan dan episenter gempa utama serta susulan, patahan itu mengarah ke N 347 derajat timur dan kemiringan (dip) 82,8 derajat dengan mekanisme gerak geser menganan (dextral stike-slip).
Ia menyampaikan, BMKG merekomendasikan pemukiman di daerah seluas 8,09 kilometer persegi dengan hunian sekitar 1.800 rumah yang berada di dalam zona bahaya patahan geser Cugenang, meliputi sebagian Desa Talaga, Sarampad, Nagrak, dan Cibulakan untuk direlokasi.
"Berdasarkan zona bahaya tersebut di atas, maka area yang terdokumentasi untuk direlokasi adalah area seluas 8,09 KM2 dengan hunian sebanyak kurang lebih 1.800 rumah yang berada di dalam zona bahaya patahan geser Cugenang, meliputi sebagian Desa Talaga, Sarampad, Nagrak, Cibulakan," paparnya yang dilansir dari Antara.
Menurut Daryono, zona bahaya merupakan zona yang rentan mengalami pergeseran atau deformasi, getaran dan kerusakan lahan, serta bangunan.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengatakan bahwa gempa Cianjur merupakan jenis gempa tektonik kerak dangkal.
"Hasil monitoring BMKG hingga Kamis, 8 Desember 2022, pukul 12.00 WIB telah terjadi sebanyak 402 kali gempa susulan yang makin melemah secara fluktuatif, dengan frekuensi kejadian makin jarang. Magnitudo terbesar 4,3 dan terkecil 1,0," ujarnya.
Advertisement