Liputan6.com, Jakarta - Pasca kehadiran mobil listrik DFSK Mini EV di PERIKLINDO Electric Vehicle Show (PEVS) 2022 beberapa waktu lalu, kini PT Sokonindo Automobile mengumumkan bahwa akan meluncurkan model tersebut untuk pasar otomotif Indonesia pada tahun 2023.
Saat diluncurkan nanti, mobil listrik penumpang berdimensi mungil ini juga akan mengalami beberapa perubahan yang meliputi beberapa aspek.
Dalam keterangannya di sela-sela media gathering di Ancol, Jakarta Utara, Rabu (14/12/2022), Rifin Tanuwijaya, Sales and Marketing Director PT Sokonindo Automobile mengamini bahwa akan ada penyempurnaan yang akan dibenamkan pada mobil listrik tersebut.
Advertisement
"Untuk fitur (dengan yang sekarang) enggak beda jauh, cuma mungkin ada berapa di kita yang kita kasih perbedaan, karena terkait dengan harganya," buka Rifin.
Sementara itu, mengenai perubahan yang akan disematkan memang bersifat minor dan hanya pada beberapa sektor. Salah satunya adalah penggunaan pelek yang lebih besar.
"Kemungkinan, kalau mobil kecil paling komplain oleh konsumen adalah di bagian ukuran pelek, jadi nanti untuk yang diluncurkan akan lebih besar ukurannya," tambah Rifin.
Tidak sampai di situ, perubahan lain yang juga akan dibenamkan DFSK meliputi tampilan eksterior dan interior yang akan membuat mobil ini menjadi lebih stylish dan memenuhi keinginan selera konsumen Tanah Air.
"Di bagian eksterior akan ada periubahan di lampu, dan interior lagi diusakan untuk menggunakan layar yang lebih besar," imbuhnya.
Â
Rencananya Dibanderol dengan Harga Rp 200 Jutaan
Selain mengungkapkan beberapa hal baru terkait mobil listrik tersebut, Rifin juga membocorkan perihal harga yang akan dipatok untuk mobil listrik mungil tersebut.
Ia menyebut, nantinya model ini akan dibanderol dengan harga di bawah Rp 300 jutaan.Â
"Range harga sekitar Rp 200-220 jutaan, (untuk lengkapnya) nanti lihat di IIMS (Indonesia International Motor Show)," ujarnya lagi.
PT Sokonindo Automobile pun cukup optimis dengan produk anyarnya tersebut. Pasalnya, masih menurut Rifin, konsumen yang membeli mobil listrik ini berbeda dengan mobil konvensional, sehingga akan ada kesempatan untuk mendulang keberhasilan.
"Kalau lihat daya beli dan permintaan itu paling besar segmennya, dan dari pemakainya itu remaja, dan orang kuliahan, dan rata-rata jadi mobil keempat atau kelima," tandasnya.
Advertisement