Sukses

Ini yang Suzuki Club Reaksi Cepat Lakukan Saat Gempa Cianjur

Di sela hingar bingar gelaran bertajuk 'Suzuki Day 2022 - urban Picnic' itu, terdapat satu sudut yang menarik perhatian. Di sana terdapat Suzuki Carry yang telah disulap menjadi ambulans, serta mobil boks yang mengangkut perahu karet.

Liputan6.com, Jakarta - Jambore Suzuki Club 2022 yang diselenggarakan 14 klub resmi Suzuki dan bersinergi dengan Suzuki Indonesia, sukses digelar. Acara yang dihadiri 3.000 orang dan lebih dari 1.500 mobil Suzuki berbagai model dan generasi itu berlangsung di Museum Purna Bhakti Pertiwi, Jakarta, pada 10 Desember 2022.

Tercatat, ke-14 klub Suzuki yang terlibat dalam penyelenggaraan ini di antaranya Suzuki SX4 Club Indonesia (SXCI), Indonesia APV Club (IAC), Suzuki Esteem Club Indonesia (SECI), Suzuki Splash Club Indonesia (SSCI), Baleno Club Indonesia (BCI) , Indonesia Grand Vitara (IDGV), Indonesia Ignis Community (IGNITY) Suzuki Jip Indonesia (SJI), Swift Club Indonesia (SCI) Ertiga Club Indonesia ( ERCI), Karimun Club Indonesia (KCI) Ertiga Mania Indonesia ( ERMAN), Aerio Indonesia Club ( AIC), Suzuki Carry Club Indonesia ( SCCI), dan Suzuki Club Reaksi Cepat (SCRC).

Mengusung tema Suzuki Day 2022 - Urban Picnic, kegiatan ini terbagi dalam tiga (3) aktivitas utama, yaitu Smart Gathering, Social Movement dan Commercial Activities. Gelaran Jambore inipun berhasil menarik antusiasme pengunjung dan menciptakan kekompakan antar club dan pengguna mobil berlogo 'S' tersebut.

Di sela hingar bingar gelaran acara, terdapat satu sudut yang menarik perhatian. Di sana terdapat Suzuki Carry yang telah disulap menjadi ambulans, serta mobil boks yang mengangkut perahu karet.

Belakangan diketahui itu merupakan Suzuki Carry andalan Suzuki Club Reaksi Cepat (SCRC) yang kerap digunakan untuk kegiatan kemanusiaan, seperti bencana alam maupun banjir.

Ketua Umum SCRC Rachmat Pangestu mengungkapkan, Suzuki Club Reaksi Cepat merupakan komunitas sosial beranggotakan berbagai member club Suzuki yang berdiri untuk melakukan aksi sosial dan tanggap darurat, salah satunya mendistribusikan bantuan dan donasi kepada masyarakat yang membutuhkan.

Kegiatan terbaru yang mereka lakukan adalah terjun langsung ke lapangan untuk membantu korban gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat. SCRC turut tanggap dalam membantu korban gempa Cianjur dengan menyalurkan bantuan dan berpartisipasi langsung di lokasi bencana dengan fokus pada pelayanan dan penyediaan obat-obatan.

"Hal tersebut merupakan salah satu bentuk kepedulian kami, club resmi Suzuki, serta Suzuki kepada masyarakat Indonesia. Kami berharap, kegiatan yang telah kami laksanakan dan kegiatan kami kedepannya dapat memberikan dampak positif untuk masyarakat," ujar Rachmat Pangestu.

Sementara itu, Octavian selaku Ketua Harian SCRC menyampaikan, saat bencana gempa Cianjur beberapa waktu lalu, ia dan timnya memberangkatkan tiga mobil hasil support Suzuki Indonesia. Mereka berangkat satu hari setelah gempa bumi terjadi.

"Pas gempa Cianjur kemarin kami berangkat dengan tiga mobil, yakni Suzuki Carry yang ambulans, mobil logistik, dan campervan (Suzuki XL7) yang dipakai buat istirahat tim," kata Octavian.

Dirinya menyebutkan, Carry Ambulans membawa perlengkapan medis termasuk tenaga medisnya. "Kebetulan ada Mapala Kedokteran yang bersinergi dengan SCRC," kata pria yang karib disapa Koko.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Terkordinir

Dalam penanggulangan bencana kali ini, Koko menyebut pihaknya tidak fokus pada penyediaan bantuan sembako. Hal itu didasari karena berdasarkan hasil pantauan, penanggulangan gempa Cianjur akan berlangsung lama karena banyak rumah-rumah yang terdampak.

"Ini merupakan gempa bumi yang akan panjang penanganannya, jadi kami lebih ke taktisnya saja dengan menyediakan kasur dan selimut, sampai buka dapur umum," ujar pria berambut ikal tersebut.

Ya, masa penanganan bencana yang panjang membuat tim SCRC memilih tidak fokus pada pendistribusian sembako kepada korban gempa. Koko menyebut, keputusan ini berkat pengalaman-pengalaman sebelumnya.

"Setelah lima hari (pasca gempa bumi) pasti ada titik jenuh di pengungsian. Jadi di hari kelima kami sudah siapkan selimut dan kasur yang nantinya akan kami berikan kepada pengungsi lansia, balita, ibu hamil dan menyusui, dan orang-orang sakit," jelasnya.

Terkait tim yang diberangkatkan menuju lokasi gempa merupakan orang-orang terlatih. Mereka telah dibekali pengetahuan dan kemampuan dalam melakukan penanggulangan bencana.

"Kebetulan saya salah satu instruktur di BNPB, jadi teman-teman di SCRC ini memiliki kemampuan untuk itu (melakukan rescue)," tutur Koko.

Sekadar informasi, SCRC aktif dalam aksi sosial dan tanggap darurat sejak resmi berdiri pada 2019. Beberapa daerah yang pernah dilanda bencana besar tak pernah absen didatangi, salah satunya saat erupsi Gunung Semeru di kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada Januari 2021.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini