Liputan6.com, Jakarta - Dalam hitungan hari, tahun 2022 akan segera berganti. Banyak peristiwa yang telah dilalui selama tahun ini.
Kanal Otomotif Liputan6.com pun telah merangkum enam (6) berita terpopuler di sepanjang tahun ini. Berita soal Toyota Fortuner bekas yang harganya Rp 130 jutaan, menjadi artikel yang paling banyak dibaca.
Selain itu, informasi terkait pelat nomor putih yang bakal segera diterapkan, serta Kapolda Metro Jaya yang pamer mobil patroli kota jaman dulu, juga menjadi sorotan pembaca.
Advertisement
Penasaran dengan berita lainnya, berikut Kaleidoskop 2022, 6 berita otomotif terpopuler selama 2022:
1. Melirik Pesona Toyota Fortuner Bekas, Harga Rp 130 Jutaan
Toyota Fortuner merupakan salah satu SUV (Sport Utility Vehicle) ladder frame yang laris manis di Indonesia. Harga barunya bisa dibilang cukup tinggi, namun unit bekasnya bisa dipinang dengan dana Rp 130 juta.
Model Toyota Fortuner bekas dengan harga jual Rp 130 juta itu adalah generasi pertama atau lansiran 2005. Banderolnya beda tipis dengan Avanza bekas keluaran 2016. Nah, jika punya rencana membeli Fortuner tersebut mobil ini bukan cuma menawarkan kesan gagah, tapi dipastikan menaikkan gengsi pemiliknya.
Seperti dijelaskan oleh Andi pemilik diler Jordy Mobil di Mega Glodok Kemayoran (MGK) Jakarta, Toyota Fortuner bekas produksi tahun 2005 peminatnya sangat tinggi lantaran harga pasarannya yang kini mulai turun.
"Jika cari SUV dengan harga segitu, Rp 130 jutaan ada Fortuner tahun 2005 generasi pertama. Pilihannya tipe bensin yang 2.700 cc," ucap Jordy kepada OTO.com, belum lama ini.
Tapi ada hal yang harus Anda pertimbangkan, selain umur mobil yang sudah tak lagi muda, Fortuner varian tersebut cukup boros terkait konsumsi bahan bakarnya (BBM). Apalagi, menurut Andi, meski memiliki kubikasi mesin yang cukup besar dia butuh effort ketika melibas kondisi jalanan yang menanjak.
"Dia (Fortuner) mesinnya sama seperti Innova 2.7 juga, tapi karena keberatan body (di Fortuner) tenaganya sih jadi kurang menurut saya. Konsumsi bensinnya juga lumayan karena body dia dan cc juga besar," jelasnya.
Bicara tampilan, Fortuner 2.7 bensin tahun 2005 ini rasanya masih cocok untuk menenami aktivitas harian Anda. Bodi yang besar serta tongkrongan yang gagah memang jadi nilai jual utamanya.
Karakter khasnya ada di tampak muka, coba lihat komponen headlight-nya sudah menggunakan proyektor cukup besar yang punya kemiripan dengan Land Cruiser Seri 200. Lalu di bawahnya ada 2 buah bilah grille yang melintang secara horizontal.
Sementara dari belakang visualnya juga cukup menarik, ya memang tidak ada tarikan garis tajam seperti di model terbaru. Meski begitu bagian belakang terkesan bongsor dan lampunya menggunakan ukuran yang besar, yang mana sebagiannya ditempatkan di bagian pintu bagasi.
2. Pelat Nomor Putih Segera Diterapkan, Ini Kendaraan yang Diprioritaskan
Pelat nomor berwarna putih saat ini telah diterapkan oleh pihak kepolisian. Dan perlu diketahui, ada beberapa jenis kendaraan yang diprioritaskan untuk menggunakan pelat nomor baru ini.
Seperti diketahui, perubahan warna Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) atau pelat nomor dari hitam ke putih merupakan langkah baru Korlantas Polri untuk memperkuat bidang registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor.
Lewat sambungan telepon, Direktur Regident Korlantas Polri, Brigjen Yusri Yunus menjelaskan, saat ini penerapan pelat nomor berwarna putih sedang masuk dalam tahap lelang. Setelah proses itu selesai barulah kebijakan tersebut dilaksanakan di lapangan.
"Tahun ini akan kita berlakukan, tetapi harus lewat pengadaan. Bulan ini kita sudah lelang dan secepatnya akan terus berproses sesegera mungkin," kata Yusri kepada OTO.com, Senin (14/2/2022).
Nantinya, lanjut Yusri, penggunaan pelat nomor putih pada mobil pribadi tidak akan dilakukan secara serentak melainkan bertahap. Namun targetnya empat (4) tahun ke depan semua kendaraan sudah menggunakan pelat dengan warna baru tersebut.
"Bukan di tahun ini semua pergantian warna pelat dilakukan, bukan. Yang diganti itu ketika orang membeli kendaraan baru, kendaraan yang pajak 5 tahunannya sudah habis, dan kemudian kendaraan yang akan melakukan mutasi," ungkapnya.
Adapun, pihaknya terus memaksimalkan tahapan lelang agar masyarakat yang membeli mobil atau motor dalam waktu dekat ini akan menerima pelat nomor dengan warna baru.
"Mudah-mudahan, saat ini kita sudah lelang, kan. Nanti setelah lelang kita langsung buat pengadaannya dan semoga secepatnya," pungkas Yusri.
Penggunaan warna dasar putih tulisan hitam pada pelat nomor kendaraan bermotor, menurut Yusri tujuannya adalah untuk memaksimalkan efektivitas penerapan Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) di lapangan.
Sebab menurutnya, perubahan warna TNKB mampu meningkatkan akurasi dan memaksimalkan hasil tangkapan kamera guna proses verifikasi dan konfirmasi ke pelanggar lalu lintas sebagai lanjutan dalam proses pro justitia ke peradilan. Sehingga harapannya menjadikan bukti-bukti yang didapat menjadi valid.
"Penindakan sekarang kan memang masif dengan elektronik, pelat putih inilah yang paling cocok," jelasnya.
Advertisement
3. Pamer Mobil Patroli Kota Jaman Dulu, Unggahan Kapolda Metro Jaya Tuai Reaksi Warganet
Di tengah maraknya penggunaan mobil patroli kepolisian yang kini didominasi menggunakan mobil modern, Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran, justru pamer mobil dinas kepolisian jaman dulu yang digunakan untuk patroli.
Mobil yang diketahui basisnya dari Kijang Buaya (KF10) ini hadir dengan tulisan Patroli Kota di bagian pintunya. Penggunaan nama Patroli Kota ini memang sempat digunakan oleh pihak kepolisian pada era 1980an untuk memantau beberapa wilayah perkotaan.
Kijang buaya yang diproduksi pada rentang tahun 1977 sampai 1980 ini sempat menjadi armada kepolisian sebelum menggunakan mobil-mobil yang lebih modern seperti sekarang.
"Pulang jumatan dengan mobil Patko (Patroli Kota) tempo dulu. Bernostalgia menjelang HUT Polda Metro Jaya ke 73, kita kenang sejarah Polda Metro Jaya tempo dulu," tulis Fadil Imran, dalam caption unggahannya tersebut.
Selain tulisan Polisi di kap mesin serta Patroli Kota di bagian pintunya, sebagai identitas bahwa ini merupakan mobil aparat adalah hadirnya sirine di bagian atas berwarna merah.
Kijang Doyok ini dulu dijadikan mobil Patroli Kota oleh pihak KepolisianSedangkan di bagian belakangnya, bangku sejajar yang berguna untuk mengangkut anggota kepolisian juga masih terpasang dengan apik dan terlihat kokoh.
Menyoal penggunaan mesinnya sendiri, mobil ini dibekali dengan mesin tipe 3K berkubikasi 1.200 cc. Mesin tersebut sama seperti yang digunakan pada model Corolla, di mana jantung pacu tersebut dikawinkan dengan transmisi manual empat percepatan.
Mengenai penampilannya yang sudah berumur puluhan tahun, kondisi mobil Kijang Buaya Patroli Kota ini masih terbilang mulus. Mulai dari cat mobil yang masih utuh, pintu yang masih kokoh serta serta penggunaan spion yang berfungsi dengan baik.
4. Semakin Menggoda, Yamaha Nmax Terbaru Kini Dibekali Fitur Modern
Kehadiran fitur modern seperti traction control pada sebuah kendaraan, memang menjadi impian bagi bikers. Pasalnya, melalui teknologi tersebut, mereka merasa lebih aman saat berkendara.
Hal tersebut rupanya dilakukan oleh Yamaha untuk pasar Cina, di mana mereka secara resmi telah mengumumkan untuk model terbaru skutik gambot ini telah dibekali teknologi modern.
Dilansir Greatbikers, lewat penyematan traction control ini, menjadi yang pertama kalinya dilakukan oleh Yamaha untuk skuter matik berkapasitas mesin 155 cc. Sebelumnya, fitur ini hanya disematkan pada model di atasnya, yakni X-Max dan T-Max.
Tidak sekedar menyematkan fitur saja, tetapi, Yamaha juga turut memberikan pembaruan pada tampilannya. Kini, Yamaha Nmax 155 dengan traction control juga menggunakan jubah baru dengan pilihan warna yang lebih fresh.
Penyematan traction control ini, dibekali dengan sensor yang dapat mendeteksi hilangnya traksi pada ban belakang. Biasanya, fitur ini berguna ketika melibas jalanan licin atau saat pengendara melakukan bukaan gas yang terlalu besar saat menikung.
Jika mengalami kondisi tersebut, maka sistem akan memerintahkan ECU untuk menghitung putaran roda di kedua sisi agar relatif satu sama lain. Jika dalam penggunaannya ada yang tidak beres, maka fitur ini akan memberikan koreksi atau membantu pengendara untuk melakukan antisipasi.
Selain penambahan traction control dan jubah baru, pada Yamaha Nmax 155 ini pabrikan juga turut memberikan penyempurnaan melalui suspensi belakang. Di mana, menurut klaim dari pabrikan mereka memberikan peningkatan fungsionalitas dan penambahan fitur preload adjustment yang dapat meningkatkan pengalaman berkendara secara keseluruhan.
Sementara dari sektor mesinnya, mereka menginformasi tidak ada penyesuaian yang begitu berarti. Skuter matik ini masih mengandalkan mesin berkubikasi 155 cc dengan sistem katup variabel VVA. Tenaga yang dihasilkan, Yamaha Nmax 155 terbaru bisa memproduksi 15 tk dan torsi puncak 13,9 Nm.
Advertisement
5. Honda Resmi Hadirkan Supra GTR 150 Baru, Siap Tantang Yamaha MX-King
Honda telah memperkenalkan versi terbaru dari Supra GTR 150 di beberapa pasar global. Namun, model terbaru dari pabrikan berlambang sayap mengepak ini hanya mendapatkan ubahan visual dan penyegaran kecil.
Dilansir GaadiWaadi, Honda Supra GTR 150 yang juga dijual sebagai Winner X di Vietnam mendapatkan sejumlah pembaruan kosmetik dengan tampilan yang lebih sporty. Di bagian depan, model menampilkan cluster lampu LED twin-pod dengan bentuk yang lebih agresif dan disertai dengan apron yang direvisi menjadi lebih menonjol dari sebelumnya.
Desain model baru ini terInspirasi dari lini CBR. Perubahan lainnya, termasuk tabung knalpot hitam satu sisi, panel bodi samping, pola jok single-piece lebar, pelek hitam berbentuk Y dengan stiker kontras di sekitarnya. Sementara itu, fairing terintegrasi dengan lampu LED ramping.
Honda Supra GTR 150 2022 dilengkapi dengan shock depan teleskopik dan belakang monoshock. Model ini ditawarkan dengan rem cakram depan dan belakang, dan sistem ABS satu channel.
Untuk performa, mesin 150 cc satu silinder berpendingin cairan yang digunakan menghasilkan output tenaga maksimum 15,4 bhp pada 9.000 rpm dan torsi puncak 13,5 Nm pada 6.700 rpm.
HondaSupra GTR baru memiliki tinggi jok 786 mm dan ditopang pelek 17 inci yang dibalut ban tubeless.
6. Empat Perbedaan New Honda Genio CBS dengan CBS-ISS
New Honda Genio resmi diluncurkan PT Astra Honda Motor (AHM) dengan sederet ubahan. Selain tampilan yang lebih segar, new Honda Genio juga dilengkapi fitur baru.
Secara keseluruhan visual utamanya masih sama dengan Genio model terdahulu. Ubahan besar ada di bagian fender cover depan, revisi diameter pelek menjadi 12 inci dari sebelumnya 14 inci.
Selain itu ada juga ubahan model dermaga pengisian gawai menjadi USB port yang posisinya kini dipindah ke slot dek depan (sebelumnya di bawah bagasi).
New Honda Genio ditawarkan dalam 2 varian berbeda. Pertama adalah Genio CBS yang diniagakan dengan banderol Rp 18.050.000 dan untuk varian CBS-ISS dilego Rp 18.650.000 OTR Jakarta.
Meski tampilanya terlihat sama, namun kenyataannya kedua varian tersebut memiliki beberapa diferensiasi. Sama seperti Honda Beat CBS dan CBS-ISS yang juga memiliki beberapa perbedaan. Apa saja? Mari kita simak bersama-sama.
Oke, perbedaan pertama yang jelas dan sesuai dengan varian adalah hadirnya fitur ISS. Di mana sesuai dengan nama yang diusungnya yaitu CBS-ISS, maka pada varian tersebut kedapatan fitur unggulan berupa Idling Stop System (ISS). Sementara untuk tipe CBS tak dipasangkan peranti tersebut.
Secara fungsi, ISS berfokus pada penghematan bahan bakar. Sebab, ketika fitur ini diaktifkan mesin motor secara aktif akan mati setelah lebih dari 5 detik tanpa adanya bukaan gas.
Mesin akan kembali hidup dengan hanya memutar tuas gas kembali. Selain menyumbang keiritan BBM, fitur ini juga diklaim mengurangi polusi gas buang.
Secara keseluruhan, new Honda Genio varian CBS dan dan CBS-ISS punya bentuk dan dimensi tubuh yang sama yakni memiliki panjang 1.862 mm, lebar 694 mm, dan tinggi di 1.061 mm. Namun keduanya ternyata punya perbedaan di segi bobot kendaraan.
Berat atau bobot kedua varian skutik tersebut dihitung dalam kondisi kosong alias tanpa ada bahan bakar di dalamnya. Adapun bobot atau berat varian CBS sekitar 92 kg dan untuk varian CBS-ISS memiliki bobot 93 kg. Keduanya hanya selisih 1 kg saja.
Warna dan Desain StripingNah selain berbeda soal fitur dan bobot, Genio CBS dan Genio CBS-ISS juga punya pembeda pada warna dan striping. Tentu diferensiasi ini dibuat agar konsumen bisa dengan mudah membedakan masing-masing varian.
Untuk new Genio varian CBS hadir dengan warna glossy. Anda bisa memilih opsi Radiant Red Black, Radiant Brown Black, serta Radiant Black. Sementara untuk Genio CBS-ISS dibalut dengan kelir warna matte yang mana pilihannya adalah Fabulous Matte Black, Fabulous Matte Brown, dan Fabulous Matte Blue.
Perbedaan selanjutnya adalah komponen aki. Keduanya dibedakan dari segi kapasitas yang diusung, memang masih sama-sama menggunakan tipe MF 12 Volt tapi ada perbedaan pada spesifikasi Ampere Hour (Ah)-nya.
New Genio CBS menggunakan kapasitas aki 3Ah, sementara varian termahal alias CBS-ISS menggendong aki dengan kapasitas 5Ah. Perbedaan spesifikasi baterai ini guna mendukung fitur ISS.
Advertisement