Sukses

Pikap Ini Gunakan LPG 3 Kg Sebagai Bahan Bakar, Bikin Deg-degan Penumpangnya

Mobil pikap biasanya menggunakan bahan bakar bensin atau solar. Namun, pikap yang satu ini rupanya tampil berbeda. Bagaimana tidak, mobil yang khusus digunakan untuk mengangkut barang ternyata bisa menggunakan bahan bakar dari tabung LPG 3 kg.

Liputan6.com, Jakarta - Mobil pikap biasanya menggunakan bahan bakar bensin atau solar. Namun, pikap yang satu ini rupanya tampil berbeda. Bagaimana tidak, mobil yang khusus digunakan untuk mengangkut barang ternyata bisa menggunakan bahan bakar dari tabung LPG 3 kg.

Video yang memperlihatkan modifikasi tak biasa ini diunggah oleh akun TikTok @aishwawuuung pada 3 Desember 2022 lalu. Bermula saat ia hendak membeli triplek di salah satu penjual.

Karena mobilnya tak cukup untuk mengangkut triplek, akhirnya ia meminjam mobil si penjual. "Pak buat beli triplek mobil sy gak muat, pinjam mobilnya ya pak," tulisnya.

Pakai LPG

Kemudian ia dan suami langsung menaiki mobil pikap milik penjual. Betapa terkejutnya mereka saat mendapati ada tabung LPG 3 kg di bawah kemudi.

Ternyata tabung gas tersebut difungsikan untuk bahan bakar mobil pikap. Alhasil pemilik akun merasa was-was di sepanjang perjalanan, mengingat modifikasinya tak biasa.

Untungnya kala itu ia hanya mengendarai pikap tersebut jarak dekat. "Gak maen maennnn, tiap ngegas dikit deg2 annn," tulisnya.

Sumber: Otosia.com

Saksikan videonya di https://www.tiktok.com/@aishwawuuung/video/7172827976797654299

2 dari 2 halaman

Pikap Berkamuflase Seliweran di Jalan Kota Deltamas, Diduga Wuling Formo Max

Mobil pikap dengan bodi berbalut stiker kamuflase yang diduga Wuling Formo Max tertangkap kamera di kawasan industri Kota Deltamas, Cikarang, Jawa Barat.

Mobil melaju dari arah depan, menuju GIIC yang merupakan lokasi pabrik Wuling Motors. Pasar untuk kendaraan niaga ringan, khususnya jenis pikap masih terbuka lebar di sini. Setidaknya, produk Wuling bisa bermain dengan banderol lebih miring dari rival lain.

Menurut informasi yang kami dapat. Mesin Formo Max menggunakan konfigurasi empat silinder dan ruang bakar 1,2 liter DOHC, I-VVT. Resultan pembakaran, tenaga maksimal 78 PS pada 5.600 rpm dan torsi puncak 110 Nm di rentang 3.600 rpm sampai 4.600 rpm.

Keseluruhan daya didistribusikan ke roda belakang melalui sistem transmisi manual 5-percepatan. Kalaupun benar menggunakan pemacu ini. Ia bakal menjadi pikap dengan mesin bensin paling kecil yang disuguhkan Wuling Indonesia.

Sebagai mobil niaga, wajar saja kalau Wuling Formo Max tidak memiliki banyak fitur. Diprediksi kelengkapan mirip varian Formo BV 1.2 MT. Prediksi perangkatnya termasuk electric power steering, meter cluster dengan multi information display (MID), head unit (AM, FM dan USB).

Kemudian pendingin kabin, power window, power socket 12V dan spion sampingnya sudah dilengkapi lampu sein. Dari segi rupa di gambar kamuflase. Wajahnya mirip Formo BV. Sama pakai pelek steel (kaleng) 15 inci dan tanpa dibekali fog lamp.

Fitur keamanan juga seadanya. Formo Max hanya mengandalkan sabuk pengaman yang tersedia di penumpang depan. Jangan harap ada sistem pengereman ABS, EBD dan BA. Bantalan udara di Formo BV juga tidak diaplikasikan.

Semua ala kadarnya saja. Tapi pengereman sudah pakai cakram di depan dan tromol di belakang. Peredam guncangan pakai MacPherson Strut dan Coil Spring, Semi-Independent Suspension.

Sebagai informasi, kemampuan daya angkut versi blind van mencapai 595 kg. Seharusnya Formo Max bisa lebih dari itu. Gambaran saja, Suzuki Carry pick up sanggup memuat 1.000 kg (1 ton).

Pastilah Wuling punya riset tersendiri mengenai hal ini. Sehingga kelak kuat membawa banyak barang, dan cocok dijadikan moda angkutan untuk pengusaha di level menengah ke bawah.

Belum ada bocoran mengenai harga juga. Namun bisa mengacu pada Formo minibus BV MT yang kini dijual Rp130 jutaan.

Kemungkinan Formo Max bisa di rentang ini, syukur kalau bisa lebih murah lagi. Kalau dua merek di atas dilego Rp150 jutaan lebih.

Kemudian soal teknis, diprediksi mirip dengan varian blindvan. Kelengkapan bakal dipangkas agar kompetitif dan kian terjangkau.

Sumber: Oto.com