Sukses

Terus Melesat, Industri Otomotif Indonesia Tumbuh 10,26 Persen di Kuartal III 2022

Pada kuartal ketiga 2022, pertumbuhannya mencapai 10,26 persen dan menjadi salah satu sektor yang berperan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional

Liputan6.com, Jakarta - Industri otomotif Tanah Air terus menunjukan perbaikan setelah hampir 3 tahun dihantam pandemi Covid-19. Bahkan, pada kuartal ketiga 2022, pertumbuhannya mencapai 10,26 persen dan menjadi salah satu sektor yang berperan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

"Meneruskan tren pemulihan dan mampu tumbuh hingga mencapai 10,26 persen pada kuartal ketiga 2022, sektor ini juga mampu menyerap tenaga kerja langsung dalam jumlah yang cukup besar," terang Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, disitat dari unggahan akun instagram resminya @airlanggahartarto_official, Rabu (28/12/2022).

Lanjutnya, politikus Partai Golkar itu juga menyampaikan apresiasi atas penggunaan fasilitas latest VR Technology untuk dapat mendukung pengembangan industri manufaktur di PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI).

"Saya juga berterima kasih atas keterlibatan PT HMMI yang telah mendung pelaksanaan Presidensi G20 Indonesia melalui penyediaan mobil listrik," tambah Airlangga.

Sementara itu, dalam kesempatan mengunjungi pabrik jenama asal Korea Selatan ini, Airlangga melihat terkait perkembangan fasilitas produksi yang memiliki luas lahan sekitar 77,7 hektar.

Selain itu, Airlangga juga berkesempatan untuk melakukan test drive salah satu mobil listrik Hyundai, Ioniq Prime Xtend Black.

"Transformasi zaman tengah berlangsung, semakin masif. Kita harus mampu segera beradaptasi. Transformasi ini antara lain ditandai dengan digitalisasi, penggunaan energi baru dan terbarukan, serta ekonomi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan," pungkas Airlangga.

2 dari 2 halaman

Dukung Ekosistem Elektrifikasi, Astra Otoparts Hadirkan Jaringan Pengisian Baterai Mobil Listrik

Pemerintah memastikan terus memberikan dukungan bagi industri otomotif Indonesia untuk bertransformasi sebagai pemain global dalam industri kendaraan listrik serta terus mendorong investasi untuk mendukung peluang pengembangan kendaraan listrik di Indonesia.

Industri otomotif terus mencatatkan kinerja yang memuaskan dan menjadi salah satu sektor yang berperan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Meneruskan tren pemulihan dan mampu tumbuh hingga mencapai 10,26% pada kuartal ketiga 2022, sektor ini juga mampu menyerap tenaga kerja langsung dalam jumlah yang cukup besar.

“Saya mengucapkan selamat kepada seluruh jajaran CEO dan Pimpinan, Direksi dari PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia atas produksi mobil listrik di Indonesia. Ini dengan teknologi elektrifikasi tentu bisa menjadi salah satu cara untuk mencapai Net Zero Emission,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menyampaikan sambutan dalam kunjungan kerja ke PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) di Cikarang, Selasa (27/12/2022).

Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga menyampaikan apresiasi atas penggunaan fasilitas latest VR technology untuk dapat mendukung pengembangan industri manufaktur di PT HMMI. Apresiasi juga diberikan Menko Airlangga atas keterlibatan PT HMMI yang telah mendukung pelaksanaan Presidensi G20 Indonesia melalui penyediaan mobil listrik.

“Jadi kita mendorong agar elektrifikasi ini berhasil dan tentunya mengapresiasi apa yang telah dilakukan Hyundai Motor dan saya lihat bahwa ini salah satu yang paling modern dan mementingkan terkait dengan kenyamanan pekerja,” ujar Menko Airlangga.

Usai menyampaikan sambutan, Menko Airlangga melakukan peninjauan perkembangan pabrik PT HMMI yang memiliki luas lahan sekitar 77,7 hektar. Selain itu, Menko Airlangga juga berkesempatan melakukan test drive salah satu mobil listrik keluaran Hyundai yakni Ioniq Prime Xtend Black.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut diantaranya yakni Menteri Perindustrian, Presiden Hyundai Motor Asia Pacific, Perwakilan Duta Besar Korea Selatan, Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri Kemenko Perekonomian, serta Staf Khusus Menko Perekonomian.