Liputan6.com, Jakarta - Royal Enfield memulai babak baru dalam perjalanannya di kawasan Amerika Latin, khususnya di Brasil. Pabrikan India berdarah Inggris ini resmi membuka faslitas perakitan completely knock down (CKD) baru di Negeri Samba.
Langkah ini adalah kemajuan signifikan dalam rencana strategis Royal Enfield di Amerika Latin, dan menegaskan kembali komitmen Royal Enfield di wilayah tersebut, karena Brasil adalah pasar yang kuat.
Baca Juga
Terletak di Manaus, Ibu Kota negara bagian Amazonas, fasilitas baru ini merupakan unit perakitan Royal Enfield CKD keempat di seluruh dunia, setelah Thailand, Kolombia, dan Argentina selain fasilitas manufaktur dan tambahan canggih yang berlokasi di India.
Advertisement
Dengan kapasitas perakitan lebih dari 15 ribu unit per tahun, unit perakitan lokal di Manaus adalah fasilitas modern dan canggih yang akan memenuhi permintaan yang terus meningkat di negara Brasil.
Fasilitas ini dapat merakit semua elemen dari sepeda motor Royal Enfield, termasuk Classic 350 baru, Meteor 350, Himalayan, dan sepeda motor Twins 650, Continental GT dan Interceptor.
Kini, Royal Enfield pun dapat memastikan jadwal pengiriman yang lancar dan lebih cepat untuk pelanggan di Brasil.
Pasar Penting
Bicara mengenai pembukaan fasilitas CKD baru, CEO Royal Enfield, B Govindarajan mengatakan, Royal Enfield telah bekerja secara ekstensif untuk menumbuhkan segmen sepeda motor kelas menengah secara global.
"Dengan pasar seperti Amerika, Eropa dan Asia-Pasifik yang terus tumbuh secara signifikan, kami memiliki rencana strategis untuk hadir lebih dekat dengan pelanggan dan mengembangkan bisnis," jelas B Govindarajan, dalam keterangan resminya, Rabu (28/12/2022).
"Kami memulai rencana ini sejak beberapa tahun yang lalu dan telah mendirikan fasilitas perakitan CKD di Thailand, Argentina, serta Kolombia di Amerika Latin," tegasnya.
Brasil telah menjadi pasar yang sangat kuat bagi Royal Enfield, dan nantinya dapat menjadi pasar terbesar bagi kami di luar India. Kami telah melihat pertumbuhan lebih dari 100 persen sejak 2019 di negara tersebut.
Â
Advertisement