Liputan6.com, Jakarta - Charged Indonesia, scale up manufaktur sepeda motor listrik dan partner lokal Vmoto Soco Group akan membuka opsi kepemilikan untuk ketiga produk pada 2023.
Sebelumnya, kendaraan roda dua ramah lingkungan ini hanya tersedia dalam mekanisme berlangganan yang fleksibel, dengan biaya Rp 1,65 juta per bulan dan flat untuk semua jenis kendaraan.
Baca Juga
Stephanus Widi, Chief Commercial Officer Charged Indonesia, sejak diluncurkan perdana pada 24 Oktober 2022, masyarakat menunjukkan antusiasme yang tinggi untuk memiliki sepeda motor listrik ini.
Advertisement
"Untuk menjawab permintaan masyarakat, maka kami memutuskan mulai menambahkan opsi kepemilikan per 1 Januari 2023,” jelas Stephanus Widi, dalam keterangan resmi yang diterima Liputan6.com, Kamis (29/12/2022).
Ketiga model motor listrik Charged Indonesia bisa dimiliki dengan harga sebagai berikut:
● Charged Rimau, harga OTR (on the road) Jakarta Rp48,000,000
● Charged Anoa, harga OTR (on the road) Jakarta Rp46,000,000
● Charged Maleo, harga OTR (on the road) Jakarta Rp38,000,000
Sementara itu, harga tersebut meliputi satu motor, satu baterai 60V/45AH dan satu regular charger 10A. Untuk upgrade ke fast charger 15A, penambahan jumlah baterai dan penambahan jumlah charger juga dapat dilakukan dengan biaya tambahan.
Setiap unit motor listrik Charged sudah termasuk garansi baterai 3 tahun atau 1,500 siklus baterai (tergantung mana yang tercapai terlebih dulu), garansi sparepart 2 tahun atau 20,000 kilometer (tergantung mana yang tercapai terlebih dulu.
Namun, layanan ini tidak termasuk untuk komponen yang habis pakai seperti kampas rem dan sejenisnya, kerusakan akibat pengguna atau bencana alam), servis gratis (khusus jasa) 2 tahun dan software update gratis 2 tahun.
Mengulik Keseriusan Charged Indonesia di Bisnis Motor Listrik Indonesia
Tren kendaraan listrik yang semakin masif di Indonesia, mendorong berbagai perusahaan untuk mencoba peruntungan di sektor ini. Salah satunya adalah Charged Indonesia.
Dan belum lama ini, Charged Indonesia menjalin kesepakatan bersama Vmoto Soco Group dengan klaim nilai valuasi 38 juta dolar AS atau sekitar Rp592 miliar. Besaran angka itu dipergunakan untuk mengembangkan bisnis EVaaS (Electric Vehicles as-a-Service) di Indonesia dan Asia Tenggara.
Sebelumnya Charged Indonesia mendapat suntikan dana investasi dari perusahaan asal Singapura, DeClout Ventures dengan nilai 4,5 juta dolar AS atau setara Rp70,4 milar sebagai bagian dari pendanaan putaran perdana.
"Company kita nilai evaluasinya sudah mencapai 38 juta dolar AS. Dari nilai itu kami memiliki 2 fasilitas, yang pertama fasilitas perakitan yang kita sebut sebagai Giga Shed dan yang kedua di Kemang sebagai kantor distribusi atau yang disebut e-Shed," kata Chief Commercial Charged Indonesia, Stefanus Widi di Cikupa, Tangerang, belum lama ini.
Pabrik Charged di kawasan industri, Cikupa, Tangerang memiliki total luas 16 ribu meter persegi dengan beberapa fasilitas yang dimilikinya. Pabrik ini juga mencakup pusat riset dan pengembangan yang diklaim 100 persen memanfaatkan energi terbarukan. Seluruh sumber listrik tidak dipasok oleh PLN melainkan pakai panel surya.
Advertisement