Liputan6.com, Jakarta - Salah satu negara bagian di Australia, New South Wales, melalui pemerintah setempat telah mengeluarkan keterangan bahwa akan menambah sekitar USD 500 juta atau sekitar Rp 7,7 triliun untuk memperbaiki semua jalan rusak akibat banjir.
Langkah ini diambil setelah banjir yang menerpa di seluruh negara bagian, di mana permukaan jalan yang terkena dampak tersbeut menjadi berlubang dan perlu diperbaiki secara cepat untuk memberikan kenyamanan dan keselamatan berkendara kepada penggunanya.
Baca Juga
"Kami menyadari lubang merupakan bahaya besar saat ini. Injeksi pendanaan kritis ini akan membantu setiap dewan di seluruh negara bagian untuk menambal lubang serta melakukan pekerjaan perbaikan darurat lainnya," jelas Perdana Menteri New South Wales, Dominic Perrottet, dalam keterangan resminya seperti dilansir Drive Australia.
Advertisement
Langkah pemerintah yang menggelontorkan dana tambahan tersebut pun diapresiasi oleh pemerintah Greater Sydney dan wilayah regional New South Wales.
Untuk melakukan perbaikan tersebut, kedua pihak ini akan melakukan perbaikan di beberapa ruas jalan yang rusak sebelum 31 Desember 2023.
"Menyusul hujan deras dan banjir, kami menyediakan akses awal untuk dana pemulihan banjir bagi dewan yang tekena dampak dan pendanaan tambahan yang diumumkan haru ini adalah untuk memastikan dewan dapat menyelesaikan perbaikan penting itu," tambah New South Wales Minister of Metropolitan Roads, Natalie Ward.
Bakal Menggunakan Inovasi Baru dalam Memperbaiki Jalan yang Rusak
Di samping itu, ia juga menegaskan bahwa untuk memperbaiki jalan yang rusak tersebut pihaknya akan melakukannya dengan cara baru.
"Selain itu, kami sedang menguji cara baru untuk memperbaiki lubang lebih cepat dengan produk 'cold mix' penyegelan cepat dan berinvestasi dalam teknologi yang menemukan lubang sebelum mereka dilalui oleh para pengemudi," bebernya.
Perihal kondisi jalan yang buruk ini menjadi konsentrasi dari pemerintah setempat, di mana dalam sebuah laporan disebutkan bahwa kualitas aspal di Australia yang buruk menjadi penymbang utama angka kematian di jalan raya.
Advertisement