Sukses

Sinyal Kuat BYD dan Tesla Bangun Pabrik Kendaraan Listrik di Indonesia

Indonesia tengah menyelesaikan perjanjian dengan pembuat mobil Cina, BYD Group dan pabrikan asal Amerika Serikat (AS)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menyebut Indonesia tengah menyelesaikan perjanjian dengan pembuat mobil China, BYD Group dan pabrikan asal Amerika Serikat (AS), Tesla, untuk berinvestasi pembangunan fasilitas produksi electric vehicle (EV) atau kendaraan listrik di Tanah Air.

Mengutip Reuters, Kamis (19/1/2023), Indonesia secara agresif mempromosikan investasi baterai dan EV di dalam negeri untuk memamnfaatkan sumber daya nikelnya yang berlimpah.

Bahkan, pemerintah telah melarang ekspor bijih nikel untuk memastikan bahan baku yang cukup untuk para investor.

"Semua pembuat mobil (listrik) terbesar di dunia akan berinvestasi di sini. BYD Group, nomor satu dunia, Tesla, nomor dua, Hyundai dan sebagainya, semuanya sedang menyelesaikan kesepakatan dengan Indonesia," ujar Luhut.

Namun, Luhut sendiri tidak mengungkapkan rincian yang lebih detail terkait perjanjian dan pertemuan dengan pabrikan besar dunia tersebut.

Sementara itu, BYD Group dan Tesla sendiri belum memberikan pernyataan resmi, terkait perjanjian investasi pabrik EV di Indonesia.

Sebelumnya, Hyundai juga telah melakukan investasi untuk pembuatan pabrik EV dan baterai di Indonesia. Begitu juga dengan Wuling Motors, yang telah produksi berbagai mobilnya di Tanah Air.

2 dari 2 halaman

Tesla Dikabarkan Mendekati Sepakat Bangun Pabrik di Indonesia, Ini Kata Luhut

Tesla dikabarkan mendekati kesepakatan awal untuk membangun fasilitas produksi di Indonesia, dengan kapasitas satu juta unit. Demikian dilaporkan Bloomberg News, Rabu (11/1/2023), mengutip dari sumber anonim yang mengetahui masalah tersebut.

Terkait kabar tersebut, Kepala Eksekutif Tesla, Elon Musk, melalui akun Twitter pribadinya mengatakan harap berhati-hati dalam menulis artikel yang mengutip sumber tanpa nama. Pasalnya, sering terjadi kesalahan akibat hal itu.

Sementara itu, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang juga memimpin pembicaraan dengan Tesla mengatakan negosiasi antara Tesla dan Pemerintah Indonesia masih berlangsung.

Namun, ia menolak untuk mengatakan lebih banyak dengan alasan perjanjian non-disclosure.

Tesla sendiri belum menanggapi permintaan komentar terkait masalah tersebut dari Reuters.

Sebelumnya, Elon Musk pada bulan lalu mengatakan, Tesla hampir memilih lokasi Gigafactory barunya, menyusul laporan media bahwa pembuat mobil listrik asal Amerika Serikat ini dapat mengumumkan pabrik barunya itu di negara bagian Nuevo Leon, Meksiko Utara, paling cepat Desember 2022.