Sukses

Siapa Sangka, Mobil-Mobil Populer Ini Tidak Direkomendasikan Minum Pertalite

Setiap mobil memiliki standar bahan bakar yang digunakan. Cara mudah untuk mengeceknya bisa dilihat pada buku panduan atau tutup tempat isi bensin.

Liputan6.com, Jakarta - Setiap mobil memiliki standar bahan bakar yang digunakan. Cara mudah untuk mengeceknya bisa dilihat pada buku panduan atau tutup tempat isi bensin.

Mengisi BBM dengan oktan lebih rendah dari yang direkomendasikan bisa berdampak buruk terhadap mobil. Paling utama adalah berkurangnya performa mesin dan berpotensi timbulnya kerak dalam mesin.

Dengan demikian, lebih ideal untuk mengisi bensin yang sesuai atau lebih tinggi dari oktan yang dianjurkan, guna menjaga kondisi mesin dan kenyamanan berkendara mobil.

LMPV

Mayoritas mobil baru yang dijual saat ini tidak dianjurkan diisi Pertalite. Sebagai contoh adalah LMPV seperti Toyota Avanza/Veloz atau Hyundai Stargazer. Kedua mobil ini minimal diisi bensin dengan RON 92.

“Mobil jaman sekarang itu (bermesin) kompresi tinggi, jadi itu membutuhkan oktan yang tinggi juga. Terutama untuk mengejar performa,” imbuh Makmur, Chief Operating Officer (COO) PT Hyundai Motor Indonesia (HMID).

Penggunaan bensin RON yang lebih rendah masih bisa, namun hanya sebatas dalam kondisi darurat saja. Pengisian bahan bakar dengan RON yang lebih tinggi juga meningkatkan efisiensi, mesin lebih awet dan emisi gas buang yang lebih baik.

LCGC

Segmen LCGC tidak jarang mengandalkan bahan bakar bersubsidi Pertalite dengan RON 90. Harga mobil yang terjangkau terbilang identik dengan BBM yang lebih murah.

Meski demikian, mobil sekelas LCGC sekalipun tetap lebih ideal menggunakan bensin dengan takaran RON yang lebih tinggi. Sebagai contoh LCGC seperti Daihatsu Ayla dan Toyota Calya sama-sama minimal diisi dengan BBM RON 92.

"LCGC disarankan memakai bensin dengan RON 92," ujar Bambang Supriyadi, Executive Coordinator Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM).

2 dari 3 halaman

Mobil Niaga

Hal yang sama juga diterapkan pada mobil niaga. Meski digunakan sebagai kendaraan bisnis, mobil komersil idealnya tidak diisi Pertalite dengan RON 90.

Sebagai contoh adalah Suzuki Carry terbaru yang disarankan minimal diisi BBM berstandar RON 92. Lalu penyegaran Daihatsu Gran Max dengan mesin terbarunya mempunyai standar bensin RON 91.

“Jadi kalau di mobil-mobil Daihatsu, (bensin) yang direkomendasikan itu adalah RON 92 dan 91, minimal. Untuk LCGC, selain aturan, juga memang direkomendasikan RON 92. Untuk yang lainnya, termasuk Gran Max, itu minimal RON-nya 91,” papar Hendrayadi Lastiyoso, Marketing & CR Customer Relations Division Head PT AI-DSO.

3 dari 3 halaman

Pengecualian

Meski mobil-mobil terbaru saat ini diwajibkan diisi bahan bakar RON 92, ada beberapa model yang masih bisa diisi Pertalite.

Salah satunya adalah All New Honda BR-V. LSUV ini bisa diisi Pertalite karena mempunyai standar minimal kualitas bahan bakar RON 90. Yang menarik, Honda Mobilio justru diwajibkan diisi bensin dengan RON 91 atau lebih.

“Secara teknis Honda Mobilio menggunakan RON 91, sedangkan All New Honda BR-V menggunakan bahan bakar RON 90,” tukas Yusak Billy, Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor (HPM).

Sumber: Otosia.com