Sukses

Mobil Listrik Mungil Ini Merupakan Reinkarnasi dari Suzuki Alto

Jiangan Automobile ini sendiri merupakan perusahaan yang dulunya memproduksi ulang nama Suzuki Alto untuk dijual di pasar otomotif Tiongkok. Namun, kali ini, mereka hadir dengan mengusung konsep yang sama seperti model tersebut dan telah dibekali dengan powertrain elektrifikasi.

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah perusahaan otomotif asal Tiongkok Jiangan Automobile, telah merilis mobil listrik terbarunya yang merupakan reinkarnasi dari Suzuki Alto generasi kedua dari era 1980an.

Mengapa demikian? Jika ditelusuri dari beberapa informasi, Jiangan Automobile ini sendiri merupakan perusahaan yang dulunya memproduksi ulang nama Suzuki Alto untuk dijual di pasar otomotif Tiongkok.

Namun, kali ini mereka hadir dengan mengusung konsep yang sama seperti model tersebut dan telah dibekali dengan powertrain elektrifikasi.

Mengutip informasi dari laman Carnewschina, Jiangan U2 juga dikatakan tidak sepenuhnya asli kreasi Jiangan Automobile. Dalam informasi tersebut disebutkan bahwa kehadiran model tersebut didasarkan pada Ruixiang Hoen O2 dari BAIC.

Meski dikatakan merupakan reinkarnasi dari Suzuki Alto, namun pada foto yang diunggah menampilkan desain lampu depan yang mirip dengan produk Honda e yang dibekali lampu bulat di bagian depannya.

Namun jika melihat lebih detail dari depan, model ini memiliki profil yang ramping serta menampilkan kap mesin pendek, overhang pendek serta kaca depan yang landai dan sarat akan aerodinamis.

Kesan modern pada model ini juga datang lewat door handle yang berdesain flush, ditambah dengan tampilan two-tone, panoramic sunroof, spoiler belakang dan ban berukuran besar yakni 17 inci.

Jiangan U2 ditawarkan kepada konsumen dalam dua opsi powertrain di mana untuk model pertamanya dibekali tenaga 74 tk dengan torsi puncak 120 Nm atau 107 tk dengan torsi puncak 160 Nm. Kedua varian tersebut menyalurkan tenaganya ke roda depan sehingga dapat berakselerasi dengan maksimal.

Sementara itu, untuk kapasitas baterai Lithium iron phospate yang digunakan pada model tersebut memiliki daya jelajah yang berbeda, yakni 305 kilometer dan 406 kilometer.

2 dari 3 halaman

Insentif Kendaraan Listrik dari Pemerintah Masuk Tahap Finalisasi

Insentif kendaraan listrik yang diwacanakan bakal diumumkan tahun ini telah masuk ke tahap finalisasi. Hal tersebut, diketahui dari pertemuan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, Senin (30/1/2023).

kabarnya, keduanya membahas mengenai insentif kendaraan listrik di kantor Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi.

Sekretaris Jenderal kementerian ESDM, Rida Mulyana membenarkan keduanya membahas mengenai insentif kendaraan listrik berbasis baterai (KBLBB). Dia menyebut ini merupakan rapat terbatas tingkat menteri.

Dia mengungkap jika rancangan insentif sudah disetujui di tingkat pimpinan untuk memberikan insentif kendaraan listrik. Tujuannya untuk mendorong penggunaan di masyarakat.

"Pak Menteri ESDM menemui pak Luhut, dan kebetulan rapatnya megenai itu (insentif kendaraan listrik), jadi memastikan segala macam persiapan, karena apa? Karena seperti yang disampaikan pak Luhut, dan sudah kita ketahui bersama, secara pimpinan atas kita sudah firm bahwa akan ada insentif untuk mendorong penggunaan KBLBB secara masif kedepannya," kata dia disela-sela pemaparan Kinerja sektor ESDM di Kementerian ESDM, Senin (30/1/2023).

Rida memastikan, hingga saat ini besaran insentif untuk motor listrik sendiri sebesar Rp 7 juta per kendaraan. Ini juga disebut berlaku untuk proses konversi dari sepeda motor berbasis BBM ke motor listrik.

"Yang salah satunya insentif berupa bantuan yang tadi disebut Rp 7 juta, baik untuk yang pembelian motor baru maupun yang konversi," kata dia.

3 dari 3 halaman

Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia