Liputan6.com, Jakarta - Tiongkok memang dikenal sebagai negara yang kerap melakukan duplikasi, baik dari segmen teknologi sampai industri otomotifnya. Banyak produk dari perusahaan di sana yang menghasilkan model jiplakan secara sah diperjualbelikan.
Tidak mau kecolongan atas desain yang dimiliki oleh MINI, BMW sebagai group holding dari brand tersebut melakukan gugatan terhadap perusahaan otomotif Tiongkok, yakni Estech Technology Co.
Perusahaan tiongkok tersebut pernah mengajukan sebuah paten di mana mengadopsi model dari MINI klasik namun hal tersebut akhirnya ditolak karena BMW telah mengambill tindakan hukum untuk tidak meloloskan tiruan tersebut.
Advertisement
"Semua hak paten yang diajukan oleh perusahaan asal Beijing untuk menduplikasi MINI tidak valid," tulis pernyataan koresponden Drive Australia.
Bila memperhatikan foto yang tersaji, memang mobil listrik mungil ini begitu identik dengan MINI, hanya saja ada beberapa bagian yang direvisi agar dapat membedakan model ini dengan MINI aslinya.
Di bagian depan, lampu bulat yang disematkan di ujung bagian depan, ditambah dengan grill unik serta ditopang dengan guard besi.
Untuk bagian belakang pun juga dibuat mirip dengan brand aslinya. Desain samping juga hadir dengan esensi yang kuat seperti mobil lansiran Inggris tersebut.
Ini bukan kali pertama perusahaan di Tiongkok melakukan copy paste terkait mobil atau motor. Beberapa kali mereka juga pernah melakukan duplikasi yang menyerupai Range Rover Evoque, di mana model tersebut menjadi inspirasi dari Jiangling Motors untuk meluncurkan X7 setelah empat tahun Range Rover Evoque diluncurkan.
Setelah kedapatan merilis model yang sama seperti brand asal Inggris tersebut, Jiangling Motors pada 2019 melakukan perubahan besar-besaran guna merubah styling dari kendaraan listrik yang begitu ikonik ini.
Pemerintah Siapkan Dua Model Insentif untuk Kendaraan Listrik
Pemerintah berusaha untuk terus mendorong transisi penggunaan kendaraan konvensional menjadi kendaraan listrik. Berbagai strategi akan dilakukan, termasuk memberikan insentif untuk pembelian mobil dan juga motor ramah lingkungan.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menjelaskan, pemerintah akan mengeluarkan dua insentif program konversi, satu adalah program insentif untuk motor listrik baru dan yang kedua program insentif untuk konversi dari motor berbahan bakar bensin ke motor listrik.
"Kementerian ESDM menjadi PIC yang kedua untuk program (insentif) konversi itu," ujar Dadan, dalam keterangan resmi disitat dari laman resmi ESDM, Jumat (3/2/2023).
Lebih lanjut Dadan mengungkapkan, saat ini konversi sepeda motor berbahan bakar bensin ke motor listrik masif dilakukan bekerja sama dengan berbagai pihak.
"Kementerian ESDMÂ telah melakukan konversi motor BBM menjadi motor listrik hingga mendapatkan sertifikasi dari Kementerian Perhubungan sejumlah 143 unit," tegasnya.
Selain telah melakukan konversi, Kementerian ESDM melalui Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia, Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (PPSDM KEBTKE) menyelenggarakan Pelatihan Teknis Konversi Sepeda Motor BBM Menjadi Sepeda Motor Listrik kepada 49 bengkel yang tersebar di Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta (dalam 2 gelombang), Dadan melanjutkan.
Advertisement