Sukses

Respons Diplomat Ukraina Tentang Jati Diri Sopir Fortuner Perusak Brio di Laman Myrotvorets

Sopir Fortuner Giorgio Ramadhan ditahan di Mapolres Metro Jakarta Selatan sejak Senin (13/2/2023) malam, dan dijerat dengan Pasal 406 KUHP terkait perusakan terhadap mobil Brio dan Pasal 335 KUHP tentang ancaman kekerasan. Aksi nekat yang dilakukan oleh Giorgio Ramadhan (GR) viral di media sosial. Giorgio Ramadhan menabrak dan merusak mobil Brio menggunakan Fortuner serta senjata.

Liputan6.com, Jakarta - Sopir Fortuner Giorgio Ramadhan ditahan di Mapolres Metro Jakarta Selatan sejak Senin (13/2/2023) malam, dan dijerat dengan Pasal 406 KUHP terkait perusakan terhadap mobil Brio dan Pasal 335 KUHP tentang ancaman kekerasan. Aksi nekat yang dilakukan oleh Giorgio Ramadhan (GR) viral di media sosial. Giorgio Ramadhan menabrak dan merusak mobil Brio menggunakan Fortuner serta senjata.

Sebelum kasus perusakan mobil, Giorgio Ramadhan rupanya pernah viral pada akhir tahun 2022. Informasi seputar dirinya dipampang jelas di situs Myrotvorets Center. Situs tersebut mengutip bahwa Giorgio masuk ke daerah Luhansk di Donbas. Daerah itu milik Ukraina yang sedang dikendalikan oleh Rusia. 

 

Informasi dari laman tersebut diperkuat oleh foto-foto yang diduga memperlihatkan kehadiran Giorgio di acara Asosiasi Kebudayaan dan Tradisi Militer Rusia di Jakarta. Asosiasi itu menggelar upacara militer untuk menghormati Tentara Merah di Perang Dunia II.

Liputan6.com sudah berusaha mengonfirmasi profil Giorgio Ramadhan kepada pihak Kementerian Luar Negeri RI dan KBRI Kyiv sejak November 2022. Berikut penjelasan diplomat Ukraina soal sepak terjang Giorgio :

2 dari 2 halaman

Penjelasan Diplomat Ukraina

Dilansir Global Liputan6.com, pihak diplomat Ukraina di Jakarta menjelaskan bahwa situs Myrotvorets bukan milik pemerintah Ukraina. Situs itu dikelola oleh organisasi yang pro-kedaulatan Ukraina.

Maka demikian, Giorgio bukan resmi merupakan musuh pemerintah Ukraina. 

"Pusat Myrotvorets adalah organisasi independen non-pemerintah yang dibuat oleh sekelompok ilmuwan, jurnalis, dan spesialis dalam studi tanda-tanda kejahatan terhadap keamanan Ukraina, perdamaian, keamanan umat manusia, dan tata hukum internasional," demikian penjelasan jubir Kedutaan Besar Ukraina, Svitlana Kovtun, kepada Liputan6.com.

Ketika Svitlana ditunjukkan foto-foto upacara militer dari Asosiasi Kebudayaan dan Tradisi Militer Rusia, wanita itu memberikan emoji terkejut, namun enggan merespons lebih lanjut.  

Penulis: Tommy Kurnia

Sumber: Global Liputan6.com