Sukses

Penelitian Ini Buktikan Orang Kaya Seperti Mario Dandy Punya Gaya Berkendara Arogan

Mario Dandy Satriyo menjadi pusat perhatian warganet di Indonesia usai ramai kasus penganiayaan yang dilakukan olehnya, terhadap korban bernama David di daerah Pesanggarahan, Jakarta Selatan.

Liputan6.com, Jakarta - Mario Dandy Satriyo menjadi pusat perhatian warganet di Indonesia usai ramai kasus penganiayaan yang dilakukan olehnya, terhadap korban bernama David di daerah Pesanggarahan, Jakarta Selatan. 

Diketahui, Mario Dandy Satriyo adalah anak pejabat Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jakarta Selatan yang kini sudah berada di tahanan Kapolres Metro Jakarta Selatan.

Sebelum kasus ini mencuat, Mario Dandy Satriyo kerap membagikan momen dirinya berkendara di jalan raya menggunakan mobil mewah dan moge (motor gede).

Melalui akun TikTok @mariodandys, Mario kerap membagikan video aksi wheelie di jalan raya yang tentu membahayakan diri sendiri dan orang lain.

Dilansir laman wmur.com, berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan di University of California-Berkeley, orang yang menggunakan mobil mahal cenderung memiliki gaya berkendara arogan.

Penelitian ini dilakukan dengan memperhatikan apakah sopir mobil mewah akan mengalah terhadap pejalan kaki yang akan melintas di penyeberangan jalan. Peraturan di California mewajibkan pengguna kendaraan bermotor mengalah jika ada pejalan kaki yang akan menyeberang.

 

2 dari 2 halaman

Sopir Mobil Mewah

Penelitian ini juga melihat perilaku sopir mobil mewah apakah akan mengalah atau memotong jalur pengguna jalan lainnya di four-way stop saat bukan gilirannya untuk melaju.

Para peneliti menyebutkan sopir mobil mewah cenderung jarang mengalah kepada pejalan, begitu juga lebih sering melanggar di four-way stop.

Penelitian ini menyebutkan kecenderungan bersikap arogan lebih terkait dengan status kendaraan, bukan harga. Misalkan saja di kawasan San Francisco, mobil hybrid Toyota Prius dianggap sebagai sebuah simbol status, dan peneliti menyebutkan sopir Prius punya kecenderungan tinggi melakukan pelanggaran.

Â