Liputan6.com, Jakarta - Yamaha Grand Filano telah resmi dijual di Indonesia. Model ini diklaim mendapatkan sambutan yang cukup positif, dengan klaim sudah ribuan pemesanan untuk roda dua yang dibanderol Rp 27 jutaan ini.
Dengan permintaan yang cukup tinggi untuk Grand Filano tersebut, Yamaha memang telah menggenjot produksi dari sepeda motor tersebut, agar dapat memenuhi permintaan pasar. Lalu, bagaimana dengan rencana ekspor Yamaha Grand Filano ini?
"Untuk saat ini masih belum (ekspor), masih fokus untuk pasar lokal dulu," ujar Assistant General Manager Marketing & Public Relation PT YIMM, Antonius Widiantoro di sela-sela test ride Yamaha Grand Filano, di Bali, belum lama ini.
Advertisement
Lanjut pria yang akrab disapa Anton ini, pihaknya memang belum ada rencana untuk mengirimkan Grand Filano buatan Indonesia ke pasar luar negeri. Meskipun, secara manufaktur, Yamaha Indonesia sudah bisa melakukan hal tersebut.
"Kita belum tahu (rencana ekspor Grand Filano), karena memang semuanya harus izin prinsipal untuk ekspor," tegas Anton.
Sementara itu, meskipun tidak disebutkan secara gamblang berapa unit pemesanan Grand Filano, Anton hanya memberikan informasi jika model ini sangat diterima pasar. Selain itu, terkait inden atau waktu tunggu untuk model ini, memang tergantung dari modelnya.
"Soal inden tergantung ya, dari pemilihan warna atau modelnya. Yang jelas, kita berusaha untuk memenuhi kebutuhan konsumen secepatnya," pungkasnya.
Sekadar informasi, Yamaha Grand Filano hybrid-connected hadir dalam dua varian, yakni Neo dan Lux. Untuk Grand Filano tipe Neo dibanderol Rp 27 juta, sedangkan tipe Lux dipatok Rp 27,5 juta.
Yamaha Grand Filano Berdesain Klasik, Mengusik Pasar Vespa di Indonesia?
Sepeda motor 125cc terbaru PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), Grand Filano memiliki desain klasik modern. Selain itu, model ini juga bisa dianggap sebagai lawan Salah satu model skuter matik (skutik) asal Eropa, yaitu Vespa.
Dengan mesin 125cc, desain klasik modern, dan harga jual yang lebih terjangkau, apakah Yamaha Grand Filano bakal merusak pasar Vespa?
Dijelaskan Antonius Widiantoro, Asst General Manager Public Relation PT YIMM, konsumen memang memiliki mimpi, terlebih juga jika sudah memiliki satu model sepeda motor dan berkeinginan untuk naik kelas.
"Katakan, saya ingin punya motor seperti yang dibilang (Vespa 124) tapi ada juga mungkin mereka punya keterbatasan (budget)," ujar Anton di sela-sela test ride Yamaha Grand Filano di Bali, Jumat (24/2/2023).
Lanjut Anton, pihaknya juga memang berkeinginan untuk menjual produk dengan target konsumen yang menyukai motor tersebut, namun dengan harga yang value for money. "Apa yang dia keluarkan, sesuai dengan apa yang dia dapatkan," tegas Anton.
Sementara itu, jika berbicara demand yang ada di segmen tersebut, Anton mengatakan pihaknya bukan merek yang memang hanya masuk ke pasar yang besar. Namun, bagaimana pabrikan asal Jepang ini justru yang membuat permintaan tersebut.
"Demand itu sesuatu yang kita ciptakan. Bukan ada demand kemudian kita masuk, itu adalah mental follower," pungkas Anton.
Advertisement