Liputan6.com, Jakarta - PT Blue Bird Tbk saat ini sudah menggunakan mobil listrik sebagai armada taksinya. Beberapa merek dan model ramah lingkungan ini sudah digunakan oleh perusahaan transportasi berlambang burung biru tersebut, seperti BYD e6 AT dan Tesla Model X 75 D.
Seperti halnya armada mobil bensin, Blue Bird juga akan melakukan penjualan unit bekasnya jika memang sudah waktunya. Biasanya, roda empat bekas Taksi Blue Bird ini akan dijual jika sudah digunakan selama 5 atau 6 tahun.Â
Baca Juga
"Kalau ikut umur, harusnya tahun depan (mobil listrik bekas Taksi Blue Bird dijual)," jelas Direktur Caready dan Mobil Go PT Blue Bird Tbk, Hery Sugiarto, saat ditemui di bilangan Ampera, Jakarta Selatan, Selasa (7/3/2023).
Advertisement
Namun, Hery Belum bisa menjelaskan lebih detail, berapa harga mobil listrik bekas taksi Blue Bird yang akan dijual tahun depan. Begitu juga dengan promo menarik lainnya, agar masyarakat berminat untuk membeli roda empat ramah lingkungannya tersebut.
"Sabar dulu, tunggu infonya. Rasanya tahun depan akan kita rilis," tegas Hery. Ccc Sementara itu, untuk mobil listrik taksi Blue Bird yang pertama digunakan oleh Blue Bird adalah BYD e6 AT dan Tesla Model X 75 D.Â
Spesifikasinya, crossover SUV BYD e6 AT ini menggunakan baterai dengan kapasitas 80 kWh yang mampu membawa penumpang hingga jarak sekitar 400 km. Motor listrik ini mampu menghembuskan tenaga hingga 121 tk dengan torsi 450 Nm.
Sedangkan untuk Tesla e6 AT menggunakan baterai dengan kapasitas 72,5 kWh, yang diklaim dapat menempuh jarak hingga 355 km. Mobil ini juga menggunakan motor listrik, yang mampu menghembuskan tenaga sebesar 333 tk dan torsi 525 Nm.
Blue Bird Bakal Tambah hingga 500 Unit Mobil Listrik pada 2023
PT Blue Bird Tbk (BIRD) bakal menambah kendaraan listrik (electric vehicle/EV) sekitar 200-500 unit pada tahun ini. Mobil listrik tersebut terdiri dari taksi reguler dan juga kendaraan sewa yang lainnya.
Direktur Utama PT Blue Bird Tbk, Sigit Djokosoetono menuturkan, sebelumnya perusahaan telah memiliki hampir 100 EV.Â
"Kita sudah punya hampir 100 (kendaraan listrik), jadi penambahannya tahun ini rencananya 200-500," kata Sigit kepada awak media, Kamis, 9 Februari 2023.
Dengan demikian, Blue Bird menyiapkan belanja modal sekitar Rp 2 triliun untuk pembelian kendaraan maupun peremajaan kendaraan.
"Dari sisi capex kita merencanakan beli kendaraan hampir 6.000 unit untuk peremajaan kendaraan dan menambah kendaraan dan juga untuk menambah kendaraan," kata Sigit.
Meski demikian, Blue Bird juga akan menyesuaikan penambahan jumlah kendaraan tersebut.
"Karena kita banyak kendaraan yang harus kita remajakan, kita bisa sesuaikan nanti penambahan jumlah kendaraan itu berapa tergantung dari jumlah mobil yang diremajakan. Tapi total kendaraan pembelian kira-kira hampir 6 ribu," kata dia.
Di sisi lain, Sigit menyebutkan, peremajaan kendaraan mayoritas dilakukan untuk kategori kendaraan bahan bakar minyak (gasoline) dibandingkan listrik.
"Tentunya masih akan mayoritas di gasoline, di kendaraan bensin karena itu produk yang masih paling populer sekarang. Tapi tentunya tadi, penambahan yang hampir 500 unit kita coba lihat apakah memang bisa kita cukupi," ujar dia.
Mengapa demikian? Seperti yang diketahui, suplai kendaraan terhambat.Â
"Kita tahu suplai kendaraan terhambat gitu, kita sudah siapkan capexnya, kalau suplai kendarannya cukup siap, kita bisa percepat untuk implementasi EV," ujar dia.Â
Sebagai catatan, Blue Bird meremajakan hampir 4.000 lebih kendaraan pada 2023. "Kita hampir 4 ribu lebih, tapi kita masih ada kendaran yang diremajakan lebih cepat. Karena sekarang kita 4 tahun kendaraan itu bisa diremajakan," ujar dia.
Advertisement