Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Bali I Wayan Koster mengatakan bahwa Bali memiliki sejumlah peraturan yang mengatur tentang warga negara asing melalui peraturan Gubernur Bali mengenai tata kelola pariwisata di provinsi ini, termasuk larangan bagi warga negara asing untuk menggunakan kendaraan bermotor.
"Jadi, para wisatawan itu harus bepergian jalan menggunakan mobil-mobil dari travel agent. Tidak diperbolehkan lagi menggunakan kendaraan yang bukan dari travel agent. Pinjam atau sewa itu tidak diperbolehkan lagi," katanya, Minggu (12/3/2023).
Baca Juga
Berdasarkan hasil penindakan Polda Bali, banyak turis asing mengendarai motor tanpa menggunakan helm, hanya mengenakan bikini, membawa papan surfing berukuran besar, dan lain sebagainya.
Advertisement
Untuk mencegah terhindar dari perilaku berkendara serampangan serupa di jalan raya, terdapat suatu teknik berkendara waspada yang dikenal dengan nama Defensive Driving.Â
Defensive Driving tak sekedar berhenti pada kemampuan dasar mengemudikan kendaraan. Dapat dibilang, Defensive Driving adalah strategi berkendara yang diterapkan oleh pengemudi untuk keselamatan.Â
Setidaknya terdapat delapan strategi Defensive Driving yang bisa diterapkan selama berkendara di jalan raya.
8 Strategi Defensive Driving
1. Pandangan Siaga
Berkendara defensif identik dengan antisipasi dini. Untuk itu, pandangan Anda wajib untuk tetap menyapu seluruh jalan, baik di depan maupun belakang atau samping secara rutin selama berkendara.Â
Tujuannya, untuk mengetahui arus kendaraan dan situasi lalu lintas yang mungkin terjadi secara dini. Hal tersebut dapat berupa arus lalu lintas yang melambat, antisipasi gerakan kendaraan yang ada di depan, dan lain-lain.
Â
Cara Menghadapi Pengguna Jalan yang Serampangan
2. Fokus dan Sikap Siaga
Fokus dan jaga kedua tangan Anda tetap siaga di tepi kemudi. Selama berkendara, pengemudi defensif tak melakukan kegiatan lain seperti makan, bermain ponsel dengan tangan, dan lain-lain yang cenderung membagi konsentrasi
3. Waspada Kondisi Pribadi
Menepilah atau berhenti berkendara jika Anda telah merasa lelah ataupun berada dalam kondisi mood yang kurang baik. Tanpa disadari, kondisi lelah dan mood yang tak prima akan mempengaruhi kualitas berkendara Anda.
4. Sesuaikan Arus
Berkendara sembrono dengan kecepatan di atas rata-rata jelas berbahaya bagi keselamatan di jalan raya. Namun, faktanya, berkendara di bawah rata-rata kecepatan lalu lintas yang ada juga tak kalah berbahaya.
Maka itu, sesuaikanlah kecepatan kendaraan Anda dengan rata-rata arus lalu lintas yang ada.
5. Perhatikan Jarak
Jaga jarak. Walaupun istilah lalu lintas tersebut kerap terdengar, faktanya banyak pengendara tak mampu mempraktikan hal tersebut dengan baik. Dalam mengemudi defensif, Anda diwajibkan untuk selalu awas untuk menjaga jarak. Apa maksudnya?
Jaga jarak tak hanya dilakukan terhadap kendaraan di depan Anda, namun juga terhadap kendaraan di belakang Anda. Bukan tak mungkin, pengemudi di belakang Anda kurang awas sehingga berpotensi menabrak Anda andai terjadi pengereman mendadak.
Jika pengemudi di belakang Anda tetap menempel kendaraan Anda dalam kecepatan tinggi, maka ada baiknya Anda memberi jalan. Pasalnya, kerap banyak kejadian pengemudi ditabrak dari belakang lewat hal serupa.
Â
Advertisement
Selalu Tenang dan Jaga Emosi Ketika Berkendara
6. Buat Tanda
Baik roda dua ataupun empat modern telah dilengkapi dengan berbagai lampu atau tanda keamanan. Lampu sein contohnya, wajib digunakan untuk berbelok. Pada mobil, bahkan terdapat lampu hazzard untuk kondisi tertentu serta daytime running light.
Berbagai fitur ini tentu disematkan untuk mendukung keamanan berkendara, sehingga keberadaan dan tujuan Anda dipahami oleh pengendara lain.
7. Tahan Emosi
Selain kemampuan menguasai kendaraan yang baik, hal lain yang wajib diperhatikan adalah emosi psikis kala berkendara. Di kondisi jalanan yang semrawut, bukan tak mungkin kondisi tersebut akan turut menguji ketahanan emosi Anda.
Tak jarang, ulah pengendara lain akan menaikkan tensi emosi Anda. Namun demikian, untuk kebaikan pribadi, Anda tak perlu terpancing dan turut meladeni aksinya.
8. Perhatikan Kondisi Jalan
Jangan terbawa emosi ingin cepat sampai di tujuan. Pahami kondisi jalanan. Walaupun hujan ringan, kondisi jalan yang cenderung basah wajib jadi perhatian.Â
Demikian pula pada kondisi jalan yang lenggang, jangan sampai membuat Anda lengah dan cenderung ingin menekan gas sekuat-kuatnya.Â