Sukses

Luhut Optimistis, Insentif Kendaraan Listrik Bisa Tarik Produsen Bangun Pabrik di Indonesia

Pemerintah telah resmi memberikan bantuan atau subsidi untuk pembelian dan juga konversi motor listrik, berlaku mulai 20 Maret 2023

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah telah resmi memberikan bantuan atau subsidi untuk pembelian dan juga konversi motor listrik, berlaku mulai 20 Maret 2023. Sedangkan untuk mobil dan juga truk listrik, insentifnya akan diumumkan menyusul, tepatnya pada 1 April 2023.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan insentif kendaraan listrik ini, diyakini mampu menarik produsen kendaraan listrik masuk ke Indonesia.

"Kebijakan ini dapat menarik produsen KBLBB untuk membangun pabriknya Indonesia, sehingga terdapat lebih banyak pilihan KBLBB di pasar untuk diberi masyarakat," kata Luhut dalam konferensi pers Peluncuran Kebijakan Bantuan Pemerintah untuk KBLBB, belum lama ini.

Luhut menyampaikan, pelaksanaan program insentif KBLBB akan dilakukan secara bertahap. Dalam prosesnya pun Pemerintah juga bekerja sama dengan berbagai produsen-produsen KBLBB di dalam negeri untuk memastikan pemenuhan KBLBB tercukupi di Indonesia.

Sebagai informasi, bantuan pembelian KBLBB yang diberikan Pemerintah sebesar Rp 7 juta per unit untuk pembelian 200.000 unit sepeda motor listrik baru dan Rp 7 juta per unit untuk 50.000 unit sepeda motor konvensional berbahan bakar fosil menjadi kendaraan listrik.

Selain itu, Luhut juga berharap, dengan berbagai kebijakan lainnya transportasi Indonesia bisa bertransformasi menuju arah industri yang lebih hijau, sehingga industri yang terbangun akan memperkuat posisi Indonesia di rantai nilai sumber daya mineral baterai serta kendaraan.

2 dari 2 halaman

Dampak Positif Insentif Kendaraan Listrik untuk Masyarakat Indonesia

Percepatan program KBLBB ini juga akan memberikan dampak positif bagi terciptanya lapangan kerja sebanyak-banyaknya khususnya di sektor ekosistem industri KBLBB.

Disisi lain, sebelumnya Pemerintah mengungkapkan, penggunaan KBLBB akan mampu menghemat Rp2,77 juta per tahun, sedangkan pemerintah dapat menghemat Rp32,7 miliar per tahun. Selain itu, memungkinkan penurunan 0,03 juta ton efek gas rumah kaca, peningkatan lapangan kerja.

Dampak positif lainnya, program ini mampu meningkatkan kemandirian energi Indonesia. Lantaran Indonesia merupakan negara yang yang konsumsi BBM-nya tinggi. Dengan demikian, dengan peningkatan adopsi KBLBB ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan RI terhadap bahan bakar fosil.