Sukses

Terjun di Bisnis Mobil Listrik Ford Rugi 3 Miliar Dolar

Terjun di pasar kendaraan listrik ternyata tidak selamanya menguntungkan

Liputan6.com, Jakarta - Terjun di pasar kendaraan listrik ternyata tidak selamanya menguntungkan. Salah satunya, seperti yang dialami Ford Motor Company dimana mereka masih kesulitan dalam menjual mobil listriknya, dan harus menanggung kerugian akibat pendapatan sebelum pajak.

Disitat dari Reuters, Jumat (24/3/2023), Ford memperkirakan unit bisnis electric vehicle (EV) akan menanggung kerugian hingga US$ 3 miliar pada tahun ini. Namun, pabrikan asal Amerika Serikat itu masih optimistis kondisi ke depannya akan lebih baik.

Ford sendiri masih optimistis dengan target keuntungan yang tipis di pasar mobil listrik, yang mampu dikerek hingga 8 persen pada 2026.

Selanjutnya pada Mei 2023, Ford akan mengungkap laporan kuartal pertama 2022. Dalam laporan keuangan itu Ford akan memasukan laporan terkait mobil listrik dan melakukan kategori produk yakni Model E (EV), Blue (ICE), dan Pro (Kendaraan Komersial).

Sementara itu, Ford juga memproyeksikan kerugian kumulatif selama tiga tahun Model e dari 2021 hingga 2023 sebesar USA$6 miliar, termasuk kerugian pro-forma sebesar US$2,1 miliar, namun tetap memperkirakan unit akan menguntungkan sebelum akhir 2026.

Chief Financial Officer Ford, John Lawler mengatakan Ford tidak lagi akan membagi hasil keuangan berdasarkan wilayah, hanya berdasarkan unit bisnis, dan berdasarkan model.

"Begitulah cara kami menjalankan perusahaan sekarang," tutup John.

2 dari 2 halaman

Produsen Eropa Disebut Bakal Investasi Pabrik Kendaraan Listrik di Indonesia, Mulai Produksi 2024

Industri otomotif di Indonesia masih cukup seksi bagi banyak produsen dunia, termasuk yang berasal dari Eropa. Terlebih, percepatan penggunaan kendaraan listrik kini terus digenjot oleh pemerintah, dengan berbagai regulasi dan insentif yang bakal diterapkan.

Seperti dijelaskan Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Taufiek Bawazier pihaknya telah menerima beberapa calon investor baru untuk berinvestasi di Tanah Air.

"Saya pribadi sudah menerima beberapa calon investor untuk mobil dari Eropa, China, dan Jepang," ujar Taufiek, saat ditemui di sela-sela gelaran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023, Senin (20/2/2023).

Namun, Taufik sendiri tidak bersedia menjelaskan lebih detail, terkait merek yang akan berinvestasi membangun pabrik mobil listrik di Indonesia.

"Kalau diomongin dulu, nanti orangnya malah nggak jadi ini," tegas Taufiek.