Sukses

Perusahaan Startup Israel Siap Luncurkan Mobil Terbang pada Akhir 2024, Selamat Tinggal Macet

Perusahaan startup asal Israel yang baru-baru ini dikabarkan akan meluncurkan mobil terbang berbasis listrik/Battery-Operated Electric Vertical Takeoff and Landing (eVTOL) yang dinamakan AIR ONE.

Liputan6.com, Jakarta - Ketika keadaan jalan sedang macet, sering kali terbesit di pikiran untuk terbang melawati kepadatan kota. Kabar baiknya, angan-angan tersebut sudah semakin dekat pada kenyataan.

Jika saat ini mobil listrik mulai mendominasi, mungkin di masa depan akan digantikan dengan mobil terbang. Nyatanya, sudah mulai banyak perusahaan-perusahaan yang mulai mengembangkan teknologi mobil terbangnya. 

Dilansir timesofisreal.com, salah satunya adalah AIR EV, perusahaan startup asal Israel yang baru-baru ini dikabarkan akan meluncurkan mobil terbang berbasis listrik/Battery-Operated Electric Vertical Takeoff and Landing (eVTOL) yang dinamakan AIR ONE. Rencananya produk mereka ini akan diluncurkan tahun depan.

“Saya rasa kami adalah salah satu atau mungkin perusahaan mobil terbang pertama di pasaran,” ucap Chen Rosen, CTO dan Co-Founder dari AIREV.

Bahkan, ratusan orang sudah berpartisipasi dengan mendaftarkan diri untuk bergabung dengan projek revolusi mobilitas udara ini. Kehadiran eVTOL diharapkan dapat memberikan pengalaman baru yang menyenangkan bagi pengendara.

Untuk dapat menguasai mobil terbang ini hanya membutuhkan waktu sekitar 15 hingga 30 jam pelatihan. AIR EV memang sengaja membuatnya mudah dikendarai agar tidak membutuhkan lisensi pilot.

Selain, memberikan sensasi baru dalam berkendara, eVTOL juga dapat menjadi solusi dari polusi lingkungan yang disebabkan oleh transportasi perkotaan. Kabarnya, AIR ONE sendiri telah mendapat lebih dari 300 pre-order.

 

2 dari 2 halaman

Harga Mobil Terbang Masih Setara dengan Mobil Mewah

Mengejutkannya, ternyata secara harga pun masih setara dengan mobil mewah kelas atas. Harga tersebut masih sangat mungkin dijangkau oleh masyarakat kelas atas.

“Kami menjual pesawat dengan harga dasar 150.000 dolar (Rp 2,2 miliar). Mungkin akan mendekati $200.000 (Rp 3 Miliar) pada saat kami meluncurkan,” ungkap Rani Plaut, CEO dan Co-Founder AIR EV.

Rani juga menjelaskan bahwa mereka menargetkan AIR ONE untuk rilis pada akhir 2024 atau awal 2025. Rani telah memperkirakan potensi keuntungan produk ini akan mencapai miliaran Dolar.

Mobil masa depan ini sendiri ditenagai oleh baterai seperti baterai mobil listrik. Secara performa, AIR ONE dapat meluncur pada kecepatan 249 km/jam di ketinggian 1200 kaki dengan jarak tempuh maksimal 160 km dalam sekali pengisian daya. 

Secara dimensi, AIR ONE sekitar 7620 mm kali 2438 mm. Bagian sayapnya pun dapat dilipat sehingga tetap mudah  parkir.