Liputan6.com, Jakarta - Tidak adanya pembatasan perjalanan mudik Lebaran 2023, disinyalir bakal meningkatkan orang yang pergi ke kampung halaman. Sebanyak 123,8 juta orang diprediksi akan melakukan mudik Lebaran 2023 ini.
Jumlah tersebut meningkat 14,2 persen jika dibandingkan dengan prediksi pergerakan masyarakat pada masa Lebaran 2022 lalu, yang mencapai 85,5 juta orang.
Baca Juga
Wakil Ketua Bidang Pemberdayaan dan Penguatan Kewilayahan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Djoko Setijowarno, mengklaim itu akan jadi jumlah pergerakan mudik terbanyak sepanjang sejarah.
Advertisement
"Ini paling gede sih potensinya. Wajar, penduduknya makin banyak kok," ujar Djoko kepada Liputan6.com, ditulis Sabtu (31/3/2023).
Menurut dia, kepadatan saat mudik Lebaran nanti bisa diantisipasi jika pemerintah gencar melakukan edukasi kepada masyarakat agar tidak berpergian serentak dalam satu waktu.
"Yang penting itu diedukasi, jangan (pergi berbarengan) saat masa puncak lah. Kalau sudah libur ya berangkat saja. Keselamatan juga harus paling diutamakan," imbuhnya.
Pemerintah Perlu Siaga Pantau Pergerakan Mudik Lebaran 2023
Selain itu, ia pun meminta kepada pihak sekolah maupun universitas untuk ikut membaca situasi terkini. Dalam hal ini, institusi penyelenggara pendidikan diharapkan bisa ikut menggeser waktu libur anak sekolah maupun kuliah usai Presiden Joko Widodo (Jokowi) memperpanjang masa cuti bersama Lebaran 2023 menjadi 19-25 April 2023.
"Ini kan baru usulan, dari sebelumnya (cuti bersama Lebaran 2023 dimulai) tanggal 21 jadi 19. Itu bagus. Kalau bisa juga anak sekolah dan mahasiswa libur," pintanya.
Di sisi lain, Djoko berharap pemerintah siaga memantau pergerakan mudik. Meskipun untuk di jalur darat tingkat kemacetan dan waktu tempuhnya kini bisa lebih terurai berkat adanya pembangunan jalan tol.
"Yang penting itu bagaimana mengelola mudik. Persoalan macet sih biasa, kalau mudik itu udah jadi cerita. Asalkan macetnya tidak keterlaluan. Seperti sebelum ada tol, Jakarta-Solo Raya aja bisa sampai antara 30-35 jam. Sekarang bisa 10-12 jam," tuturnya.
Advertisement