Liputan6.com, Jakarta - Bagi sebagian orang, menunggu waktu berbuka puasa biasanya dilakukan dengan cara jalan-jalan atau keliling kompleks. Namun, hal ini sangat berbeda bagi para penggila offroad di Jakarta.
Digagas oleh Julian Johan, atlet motorsport yang memang identik dengan dunia tanah, ia kembali menggelar Ngabuburit Offroad Jakarta volume ketiga yang digelar di Pagedangan, BSD, Tangerang, Sabtu (8/4/2023) sore.
Baca Juga
Pria yang akrab disapa Jeje ini menjelaskan, kegiatan tersebut memang menjadi semacam tradisi dari tahun ke tahun bagi mereka yang ingin mencicipi seperti apa dunia offroad. Di samping itu, rangkaian ini juga menjadi wadah silaturahmi bagi para pemilik mobil SUV atau 4x4 di Jakarta.
Advertisement
"Tujuan acaranya lebih ke silaturahmi, bulan puasa sambil ngabuburit bareng kita kumpul, kita offroad sambil menunggu waktunya berbuka. Memang tidak wajib untuk semuanya offroad, jadi kalau ada teman-teman yang sekedar nongkrong aja, itu juga welcome banget," jelas Jeje, saat ditemui di lokasi.
Perihal pesertanya, tidak hanya komunitas offroad saja, tetapi juga ada beberapa nama penggiat otomotif seperti Gofar Hilman, Om Mobi, Rifat Sungkar serta Tim Balap Toyota Gazoo Racing Indonesia.
"Sudah tiap tahun dari 2021, sementara yang tahun ini Alhamdulillah dari perhitungan yang masuk di atas 150 mobil. Nah tadi ada Gofar Hilman, ada Toyota Gazoo Racing Indonesia, terus ada Om Mobi juga sama Mas Rifat dan mereka diundang supaya lebih bervariasi aja tahun ini dibandingkan tahun lalu," tambah Jeje yang tahun ini rencananya bakal ikut berkompetisi di AXCR 2023.
Â
Tidak Hanya Didominasi Mobil 4x4
Sementara itu, tidak semua mobil yang hadir pada Ngabuburit Offroad Jakarta tahun ini diisi oleh semua mobil 4x4. Menurutnya, ada juga beberapa mobil yang berspesifikasi 4x2 tetapi masih didominasi dengan SUV dengan ground clearence tinggi.
"Terus pesertanya enggak terpaku satu atau dua jenis kendaraan, jadi semuanya 4x4 itu welcome. Tapi ada juga teman-teman yang pakai 4x2 juga ada tapi tetap yang basicnya mobil tinggi atau SUV tapi kalau misalnya kendaraan lain yang ceper, kaya sedan dan lain-lain enggak ada dari hajatannya lebih ke mobil tinggi," bebernya.
Advertisement