Sukses

Ragam Penyebab Ban Mobil Berdecit Saat Berbelok

Pernahkah kamu mendengar ban mobil berdecit ketika berkendara? Ada sejumlah faktor yang menyebabkan itu bisa terjadi.

Liputan6.com, Jakarta - Pernahkah kamu mendengar ban mobil berdecit ketika berkendara? Ada sejumlah faktor yang menyebabkan itu bisa terjadi. Umumnya karena tapak ban mobil bersentuhan dengan permukaan jalan untuk mendapat traksi.

Namun ada beberapa penyebab lain yang menjadi penyebab bunyi itu timbul, terlebih saat tengah berbelok. National Sales Manager PT. Hankook Tire Sales Indonesia, Apriyanto Yuwono, menjelaskan ada beberapa faktor penyebab ban berdecit. Berikut uraiannya:

Ban Kurang Angin

Kurangnya tekanan angin tidak hanya membuat ban kempes, tapi juga rentan rusak. Kondisi ini membuat kemampuan traksi semakin buruk. Saat mobil berbelok tidak ada perlawanan yang cukup terhadap kekuatan fisik, sehingga tapak ban mencoba menemukan kontak yang tepat dengan permukaan jalan.

Saat ini terjadi, karet ban biasanya melorot ke samping karena bentuk jalan yang berbelok, dan membuat ban berdecit saat berbelok di tikungan. Untuk mobil jenis city car, rekomendasi tekanan angin adalah 30-36 psi, sementara untuk mobil SUV adalah 35-40 psi.

Keausan yang Tidak Merata

Tapak ban menjadi kunci untuk kendaraan mendapatkan traksi yang cukup. Saat keausannya tidak merata, ban biasanya mengeluarkan suara berdecit, bahkan sebelum melewati belokan.

“Untuk menghindari keausan tidak rata, ban perlu diperiksa secara berkala. Mulai dari balancing dan rotasi, tekanan angin ban, suspensi, hingga kondisi tapak paling luar untuk menghindari adanya paku atau kerikil yang menancap,” ujar Apri. 

Roda Tidak Sejajar

Pengaturan camber dan toe dari pelurusan roda membantu posisi roda sejajar antara satu sama lain dan permukaan jalan. Camber merupakan sudut kemiringan roda secara vertikal jika dilihat dari posisi depan dan belakang mobil.

Sementara toe adalah sudut roda jika dilihat dari atas kendaraan, di mana roda kendaraan tidak lurus 0 derajat.

“Jika salah satu komponen tidak sejajar, ban bisa mengalami keausan tidak merata dan menyentuh permukaan jalan dengan posisi yang salah,” kata Apri.

Penting untuk diingat bahwa penyelarasan roda berbeda dan penyeimbangan ban, merupakan prosedur yang berbeda. Karena penyelarasan roda dapat mempengaruhi posisi suspensi, sementara penyeimbangan ban dilakukan dengan distribusi bobot di dalam ban.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kerusakan Sabuk Mesin (Fan Belt)

Sabuk mesin adalah komponen mesin yang berfungsi untuk menyalurkan putaran mesin ke komponen lainnya, seperti power steering, AC, hingga water pump.

Rusaknya sabuk mesin ditandai dengan suara decitan ban saat berbelok seiring dengan kecepatan yang meningkat.

Hal itu juga menjadi salah satu penyebab kerusakan pompa power steering, ditandai dengan setir yang terasa berat saat dikemudikan.

Kebiasaan Mengemudi yang Buruk

Selain disebabkan oleh kondisi komponen, cara mengemudi yang buruk juga bisa menyebabkan ban berdecit. Untuk memastikan kemudi, suspensi, roda, dan ban dalam kondisi prima dan bertahan lebih lama, pastikan untuk menghindari akselerasi dan pengereman mendadak.

Karena keduanya membuat karet ban menjadi kikis dan menyebabkan keausan. Saat melewati tikungan juga disarankan untuk tidak mengemudikannya dengan kecepatan tinggi.

Sebab perbedaan antara ban dan titik arah mobil dapat menghasilkan suara berdecit serta suhu juga meningkat dengan cepat. Biasanya menyebabkan ban menua sebelum waktunya.

Sumber: Oto.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini