Sukses

Gemas dengan Pemerintah yang Lambat, Arnold Schwarzenegger Turun Tangan untuk Perbaiki Jalan

Jika di Indonesia ada sosok Bro Ron (Ronald Sinaga) yang kerap menutup lubang jalan karena enggan diperbaiki oleh pemerintah, di Amerika Serikat, aktor Terminator, Arnold Schwarzenegger, juga melakukan hal yang sama.

Liputan6.com, California - Jika di Indonesia ada sosok Bro Ron (Ronald Sinaga) yang kerap menutup lubang jalan karena enggan diperbaiki oleh pemerintah, di Amerika Serikat, aktor Terminator, Arnold Schwarzenegger, juga melakukan hal yang sama.

Dikutip dari Carscoops, mantan Gubernur California ini tidak segan-segan untuk memperbaiki lubang di jalan yang sudah dibiarkan cukup lama oleh pemerintah setempat.

"Hari ini, setelah seluruh lingkungan kesal dengan lubang raksasa yang telah mengacaukan mobil dan motor selama berminggu-minggu, saya keluar dengan tim saya untuk memperbaikinya," tulis Schwarzenegger dalam postingannya di Twitter.

Dalam postingannya tersebut, aktor kawakan berusia 75 tahun tersebut terlihat melakukan pengaspalan ulang agar jalan kembali tertutup rapat.

Arnold yang menggunakan pakaian siap kerja dengan sepatu bot dan jaket kulit, tidak sungkan-sungkan untuk melakukan perbaikan jalan tersebut. Ia juga terlihat melakukan pengisian Quickcrete ke jalan dengan tangannya sendiri.

Permasalahan tersebut sejatinya telah dilaporkan oleh masyarakat setempat, namun langkah dari pemerintah wilayah tidak kunjung tiba dan lubang di jalan dibiarkan menganga dan membahayakan.

Menanggapi kabar tersebut, Walikota California, Karen Bass, menjelaskan bahwa pihaknya memang sudah berencana untuk melakukan perbaikan jalan tersebut, namun menurutnya pekerjaan tersebut baru akan selesai pada akhir April 2023.

Sejak 30 Desember 2022 lalu, pejabat setempat juga mengatakan bahwa Los Angeles telah menerima sebanyak 19.692 permintaan perbaikan jalan.

2 dari 2 halaman

Toyota Bicara Peluang Mobil Hybrid Lokal Rp 300 Jutaan, Pakai Basis Avanza?

Toyota akan terus menambah kendaraan elektrifikasinya pada tahun ini. Bahkan, pabrikan asal Jepang ini, siap untuk menghadirkan mobil hybrid produksi lokal dengan banderol yang lebih murah, sekitar Rp 300 jutaan.

Model hybrid baru tersebut, diyakini akan terjun di segmen B, yang memang cukup populer di pasar Tanah Air. Meskipun belum diketahui secara pasti modelnya, ada beberapa pilihan yang bisa digunakan, seperti Yaris, Avanza atau Veloz, dan juga Rush.

"Segmen B menarik karena sangat besar, dan kita juga bisa melakukan ekspor ke beberapa wilayah, terutama di sela-selatan itu, kan sebenarnya jadi area kita," jelas Warih Andang Tjahjono, Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), saat ditemui di bilangan Jakarta Selatan, belum lama ini.

Lanjut Warih, meskipun segmen B memiliki potensi yang cukup besar, namun kompetisinya juga ketat karena memang pasar yang dominan di Indonesia.

"Sementara itu, segmen C yang ditempati Fortuner dan Innova lebih profitability, masih bagus secara bisnis. Oleh karena itu, kita tidak bisa mengabaikan segmen C walau tidak dominan, hanya beberapa negara saja yang ada seperti Thailand, Indonesia, Australia, dan Singapura," tegas Warih.

Kemudian, ketika diperjelas apakah Toyota Indonesia akan produksi mobil hybrid di segmen B tersebut, Warih hanya memberikan kode jika memang hal itu terjadi maka tidak akan lama lagi.

"Segmen B menarik. Yah sebentar lagi lah," pungkasnya.