Liputan6.com, Jakarta - Memasuki pekan libur mudik Lebaran Idul Fitri 2023, masyarakat menyiapkan berbagai hal untuk menempuh perjalanan ke kampung halaman. Salah satu yang terpenting adalah transportasi.
Umumnya transportasi pribadi yang digunakan untuk mudik itu mobil atau motor. Namun, seorang warga dari Kampung Muka Kelurahan Ancol, Jakarta Utara yang satu ini sedikit berbeda.
Baca Juga
Pria yang bernama Wagino (52) itu berangkat mudik ke Pemalang, Jawa Tengah, dengan kendaraan yang tak biasa yakni, gerobak motor roda tiga. Bahkan, Wagino mengatakan, mudik tahun ini merupakan kedua kalinya ia berangkat dengan alat transportasi niaga tersebut.
Advertisement
Alasan Wagino memilih mudik menggunakan gerobak motor karena ia menganggap biaya transportasi sudah semakin mahal. Padahal sebenarnya berbagai fasilitas mudik gratis menggunakan transportasi umum telah disediakan oleh pemerintah.Â
"Ini mudik pakai gerobak motor, soalnya kalau pakai mobil (travel atau bus) tahu sendiri, minimal habis Rp 300 ribu, itu baru satu orang," ujar Wagino kepada wartawan, dikutip dari Antara.
Terlepas dari itu, Wagiono juga memiliki alasan lain di balik keputusannya. Wagino dan empat orang tetangganya merasa jika mudik dengan transportasi mereka terasa lebih leluasa karena dapat berangkat kapan saja sesuai keinginan.
Pada akhirnya, Selasa (18/4) malam, lima warga yang bermukim di Kampung Muka Ancol itu pun tancap gas tanpa ragu. Sebab tidak ada bagasi, barang-barang yang mereka bawa disimpan di gerobak motor roda tiga merk Viar tersebut.
Motor Roda Tiga Terasa Nyaman
Meski membawa barang yang cukup banyak, para calon pemudik ini tetap memiliki ruang yang cukup untuk duduk nyaman selama perjalanan ke Pemalang. Jika dipikir-pikir motor gerobak ini serasa seperti mobil SUV yang dapat menampung banyak bawaan.
Kreatifnya, bak motor tersebut diberi atap oleh Wagiono sehingga barang-barang aman ketika cuaca sedang hujan. Atap tersebut dibuat dengan menggunakan potongan kayu yang ditutupi oleh terpal.
Perjalanan dari Jakarta Utara menuju Pemalang, Jawa Tengah sendiri diperkirakan akan menghabiskan sekitar 20 liter bensin. Maka dari itu, Wagino mengajak empat tetangganya untuk ikut pulang ke kampung halaman yang sama.
"Kalau kayak gini bensin 20 liter bisa patungan. Ini gerobak motor muatnya sih enam orang, cuman ini bawa empat, lima sama sopir," ungkapnya.
Sementara itu, perjalanan tersebut diestimasikan memakan waktu 9 jam dari Ancol ke Pemalang melalui jalur pantai utara sejauh lebih kurang 300 kilometer. Jika kelelahan, mereka sepakat untuk berhenti sejenak di pinggir jalan sebelum tarik gas lagi.
"Kendalanya capek, ya gantian kalo yang lain bisa bawa, kalo nggak bisa ya istirahat dulu," kata Wagino.
Advertisement