Liputan6.com, Jakarta - Bintang sinetron Fiki Alman dikabarkan mengalami kecelakaan lalu lintas di Tol Jagorawi. Hal itu diceritakannya melalui video yang diunggah di akun Instagram terverifikasi miliknya, Senin (8/5/2023).
"Gue kemarin kecelakaan di jalan tol Jagorawi, situasinya hujan besar dan badai. Kabut tebal sehingga menghalangi pandangan ke depan," ucapnya.
Di awal video ia juga sempat memperlihatkan kondisi mobil sedan putih yang dikendarainya pada saat itu. Dari sana terlihat beberapa kerusakan yang terjadi pada bagian bemper belakang.
Advertisement
Setelah itu, Fiki Alman menjelaskan kalau mobil yang dikendarainya sampai berputar beberapa kali. Untungnya, aktor yang berperan sebagai Roy di sinetron Ikatan Cinta ini dapat diselamatkan oleh pembatas jalan yang ada.
"Lalu gue enggak sengaja melintas genangan air sehingga membuat mobil gue sprint, berputar berapa kali lupa sampai menghantam pembatas jalan. itu yang membuat mobil berhenti," lanjutnya.
Meskipun kejadian ini merupakan sebuah musibah, Fiki bersyukur, dirinya baik-baik saja. Hal itu dikarenakan ia mengenakan pengaman seat belt.
Berdasarkan insiden tersebut, dapat dilihat bagaimana bahayanya berkendara di tengah hujan lebat. Pasalnya, jika dibandingkan dengan musim kemarau, berkendara saat hujan membutuhkan fokus dan konsentrasi ekstra.
Untuk mengantisipasi peristiwa yang serupa, berikut beberapa tips berkendara aman saat hujan yang dilansir dari Nissan:
1. Cek tekanan angin ban
Sebagai komponen yang melakukan kontak langsung dengan jalan, ban memiliki peranan sangat penting pada kelancaran dan keamanan laju mobil. Oleh sebab itu, memeriksa kondisi ban sebelum berkendara merupakan langkah penting, terlebih saat cuaca hujan.
Tekanan angin atau udara yang tidak sesuai bisa berisiko menyebabkan mobil tidak stabil atau kehilangan traksi saat dikemudikan. Selain itu, sebaiknya hindari menggunakan ban yang sudah tipis karena dapat membuat mobil cenderung mudah tergelincir.
2. Cek karet wiper
Agar tetap bisa berkendara saat hujan dengan visibilitas yang jelas, wiper sangat dibutuhkan. Wiper memiliki komponen karet yang bertugas membersihkan jejak-jejak air hujan pada kaca depan.Â
Mengingat pentingnya fungsi karet wiper saat cuaca hujan, pastikan cek kondisinya sebelum berkendara. Cobalah nyalakan wiper mobil, lalu perhatikan tanda-tanda yang muncul.Â
Apabila gerakannya tidak lancar, timbul suara berisik, muncul garis air, atau tidak menyeka air dengan maksimal, maka kemungkinan besar karet wiper mengalami kerusakan. Jika sudah seperti itu, segera lakukan penggantian agar dapat berkendara dengan aman saat hujan.
3. Cek air pada wiper
Selain karet, komponen penting lain yang juga perlu diperhatikan pada wiper mobil adalah air. Banyak orang juga menyebut air wiper ini sebagai washer.Â
Tersedia wadah khusus yang menyimpan air tersebut, yang dapat dikeluarkan apabila pengendara menarik tuas tertentu. Idealnya, washer berfungsi membersihkan kaca mobil dari debu atau kotoran yang menempel.
Sedangkan pada musim hujan, umumnya washer digunakan saat cuaca dalam skala kecil atau gerimis singkat. Kondisi tersebut membuat air cepat mengering pada kaca sehingga dapat menghalangi pandangan.Â
Air wiper bisa membantu membersihkan jejak gerimis tersebut. Itulah kenapa penting pula mengecek air wiper sebelum berkendara saat hujan.Â
Â
4. Nyalakan pemanas kaca (defogger)
Pada kaca belakang mobil, umumnya kerap ditemukan garis-garis melintang berwarna kecoklatan. Fitur ini bukanlah hiasan semata, bagian itu sebetulnya disebut dengan defogger.Â
Fungsinya adalah menghilangkan embun saat mobil melaju di tengah hujan. Pengembunan pada kaca mobil ini bisa muncul karena udara luar lebih dingin daripada di dalam.
Tombol defogger ini idealnya berada di dekat pusat kontrol AC, dengan simbol persegi panjang dan tiga panah meliuk. Dengan menekan tombol ini, defogger pun akan segera menyala.
5. Jaga jarak antar mobil
Cuaca hujan dapat menyebabkan jarak pandang jadi terbatas selama berkendara, terutama saat mendung gelap atau malam hari. Pada kondisi seperti ini, pengendara harus lebih berhati-hati.
Hindari mengebut dan sebisa mungkin jaga jarak mobil dengan kendaraan di depan. Misalnya, saat sedang macet, biarkanlah mobil di depan bergerak lebih dulu hingga sekitar enam detik, baru kemudian pengemudi mulai maju.Â
Selain itu, bisa juga dengan menunggu hingga mobil di depan berada di luar jarak pandang.
6. Hindari aquaplaning
Aquaplaning adalah kondisi saat ban mobil kehilangan traksi atau daya cengkeram pada permukaan jalan ketika melewati genangan air. Mengingat kondisi genangan air banyak ditemukan saat cuaca hujan, pengemudi pun perlu ekstra hati-hati saat melajukan mobil melewati genangan air.Â
Jaga kecepatan mobil, hindari mengebut agar ban tidak mengalami aquaplaning. Lalu, jika seandainya harus mengerem saat melintasi genangan air, usahakan melakukannya secara halus agar mobil tetap stabil.
Advertisement