Liputan6.com, Jakarta - Chery International diketahui tengah menaruh fokus di pasar ASEAN. Itu dibuktikan dengan pendirian pabrik di Indonesia dan Malaysia.
Menariknya, Chery sebelumnya menyatakan ingin menjadikan Indonesia sebagai basis ekspor setir kanan. Lalu dengan adanya pabrik di Malaysia, apakah rencana tersebut akan berubah?
Baca Juga
Vice President Chery International sekaligus President PT CSI, Shawn Xu menjelaskan, Indonesia akan tetap menjadi prioritas utama berbagai rencana bisnis yang sudah ditetapkan dan itu dipastikan tak berubah.
Advertisement
"Kita menggunakan pabrik Indonesia, Malaysia, bahkan Thailand. Bila ada permintaan yang besar, maka akan kita pertimbangkan. Jika mempertimbangkan mana yang paling utama, kita katakan Indonesia adalah pasar yang paling besar," katanya di Kantor Pusat CSI, di Pluit, Jakarta Utara, Selasa (9/6/2023).
Indonesia menjadi pasar yang penting, maka dari itu, menurutnya seluruh rencana selalu didahulukan di sini. Dia memberi contoh, Indonesia menjadi negara pertama yang memperkenalkan merek Chery di antara negara ASEAN lain, kemudian Indonesia menjadi negara yang menerapkan CKD pertama untuk produk Chery, dan kemudian menjadi negara ASEAN pertama yang meluncurkan Omoda 5.
"Ini semua membuktikan bahwa Indonesia adalah prioritas pertama kita. Jadi tidak ada yang berubah dari strategi dan rencana besar sebelumnya," pungkasnya.
Di kesempatan yang sama, Vice President PT CSI, Harry Komoran mengatakan, fasilitas pabrik mobil Chery di Malaysia adalah antisipasi untuk permintaan otomotif di Asia yang terus bertumbuh. Dia memastikan apapun yang sudah direncanakan di Indonesia akan tetap berjalan sesuai jalurnya.
"Di Malaysia kita sama-sama tahu, negara ini semuanya kalau bisa dibuat di sana ya harus di Malaysia. Dan ini mengapa Chery membuat (pabrik) di Malaysia, untuk jual di sana. Namun buat mengantisipasi total pasar Asia, mereka juga bisa ekspor. Tapi prioritas utama, Indonesia tidak berubah," kata Harry.
Selain Indonesia, Malaysia, fasilitas pabrik setir kanan dari Chery juga akan dibangun di Thailand. Ini adalah bagian dari rencana Chery untuk mempersiapkan kemungkinan permintaan pasar yang besar.
"Artinya mengusung market otomotif setir kanan yang diperkirakan akan tumbuh besar. Tapi yang bisa dipastikan rencana untuk Indonesia tidak berubah, apapun produknya semua ada di Indonesia, termasuk R&D ada juga di Indonesia,” imbuhnya.
Indonesia Jadi Basis Ekspor Setir Kanan
Sebelumnya, seperti yang sudah diberitakan OTO.com saat sesi interview ekslusif di Cina bersama top management Chery International beberapa waktu lalu, Indonesia akan menjadi basis ekspor untuk negara yang menggunakan opsi setir kanan.
Hal itu disampaikan oleh President of Chery International, Zhang Guibing. Menurutnya, Indonesia memiliki potensi yang lebih menggairahkan ketimbang negara Asia Tenggara lainnya di sektor otomotif, termasuk untuk pengembangan merek mobil Chery.
"Kami juga berpikir Indonesia memiliki potensi yang lebih besar. Jadi umumnya kita akan membuat pusat R&D. Bersama dengan Tuan Gao (Leader R&D Chery International) kami akan membuat Pusat Penelitian dan Pengembangan (Litbang) yang sangat besar untuk pengemudi setir kanan. Basisnya kami mencoba untuk menempatkan di Indonesia. Ini terkait R&D dari sisi produk dan juga dari basis manufaktur," jelasnya.
Saat ini mereka masih mencari lokasi R&D dan pabrik Chery di Indonesia yang sesuai kriteria dan sanggup memenuhi target industri.
"Sekarang kami sedang membahas dan mencoba untuk menemukan lokasi terbaik untuk memproduksi mobil di Indonesia. Produksi ini bukan untuk Indonesia saja, tapi kami dapat mengekspornya ke Australia, Afrika Selatan, dan bahkan Inggris. Saya pikir sekarang kita sedang dalam perencanaan untuk melakukannya," imbuhnya.
Sumber: Oto.com
Advertisement